Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Untuk Minum, Keluarga di Indonesia Paling Banyak Gunakan Air Isi Ulang

Pasalnya, akses air minum perpipaan yang dianggap paling layak untuk dikonsumsi masih belum menjangkau seluruh rumah tangga di Indonesia.

Hal tersebut merujuk publikasi Badan Pusat Statistik (BPS) yang berjudul Indikator Perumahan dan Kesehatan Lingkungan 2023.

Hasilnya, 31,87 persen rumah tangga di Indonesia menggunakan air isi ulang sebagai sumber air utama untuk minum.

Dengan kata lain, sekitar 3 dari 10 rumah tangga menggunakan air isi ulang sebagai sumber air untuk minum.

Sumber utama air untuk minum dengan persentase yang juga cukup tinggi adalah sumur bor/pompa dan sumur terlindung. Di mana Sumur bor/pompa 17,07 persen, dan sumur terlindung 15,26 persen.

Kemudian diikuti mata air terlindung 10,10 persen, air leding 8,92 persen, air kemasan bermerk 8,77 persen, air hujan 2,47 persen, sumur tak terlindung 2,41 persen, mata air tak terlindung 2,07 persen, air permukaan 0,98 persen, dan lainnya 0,08 persen.

Lebih lanjut, penggunaan air isi ulang memiliki persentase tertinggi sumber air utama untuk minum baik di daerah perkotaan maupun perdesaan.

Akan tetapi, penggunaan air permukaan (sungai/danau/waduk/kolam/irigasi) di daerah perdesaan dua kali lipat lebih tinggi dibandingkan dengan di perkotaan.

Sementara itu penggunaan sumur tak terlindung dan mata air tak terlindung bahkan empat kali lebih tinggi di daerah perdesaan.

Ketiga sumber air minum tersebut merupakan kategori sumber air minum yang tidak layak.

https://www.kompas.com/properti/read/2024/02/12/141520921/untuk-minum-keluarga-di-indonesia-paling-banyak-gunakan-air-isi-ulang

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke