Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Fasilitas Baru Kawasan Bundaran HI, Ada Galeri Sejarah hingga Terowongan Pejalan Kaki

Cagar budaya dengan ikon Tugu Selamat Datang ini akan ditambahkan beberapa fasilitas baru.

Mulai dari galeri sejarah, jalur pejalan kaki, jalur pesepeda, hingga air mancur beserta tirai air yang terkonsep.

Arsitek Kepala PT Arkonin Achmad Noerzaman menyampaikan, Bundaran HI akan menjadi galeri sejarah perjalanan bangsa Indonesia. Menghadirkan semacam museum di ruang publik.

Menyuguhkan kilas cerita sejarah yang terjadi di Jakarta. Mengingat Jakarta merupakan salah satu kota yang menjadi saksi sejarah bangsa Indonesia sejak kemerdekaan.

"Jadi jejak-jejak peristiwa bangsa Indonesia bisa diingat warga Jakarta ketika melintasinya, baik itu saat hendak bekerja maupun rekreasi," ujarnya kepada Kompas.com, Kamis (03/02/2022).

Museum di Bundaran HI ini akan dinamakan Galeri Jejak Bangsa. Lokasinya berada pada 1,5 meter di bawah permukaan jalan.

"Galeri berada di bawah permukaan jalan 1,5 meter, tetapi tidak memisahkan orang yang mengunjungi dari Tugu Selamat Datang dan air mancurnya," beber Achmad.

Sehingga untuk tahun yang belum terlewati akan diberikan ruang kosong yang kemudian bisa diisi.

Konsepnya, cerita-cerita sejarah itu akan diletakkan di dinding cawan Bundaran HI. Penempatannya pun dirancang layaknya arah mata angin atau kompas sesuai peta Jakarta.

Misalnya pada 1945 cerita sejarahnya akan diletakkan pada dinding Bundaran HI yang mengarah ke Tugu Proklamasi. Hal serupa pun akan berlaku pada catatan sejarah lainnya.

"Sehingga orang orientasinya bisa menghadap ke tempat terjadinya peristiwa sejarah itu, meskipun tidak bisa semuanya dan sepenuhnya arahnya tepat, kami akan mencoba menarik lurus pada tempat peristiwa," terang Achmad.

Selain menyajikan galeri sejarah, air mancur di Bundaran HI akan dirancang terkonsep.

Kemudian di sepanjang tepian dindingnya akan menjadi tirai air yang atraktif dan bisa dilihat dari sisi galeri, gedung-gedung sekitarnya, maupun jalan raya.

Untuk air mancur di Bundaran HI, pihaknya telah menyiapkan konsep konfigurasi bentuk yang menyerupai bunga-bunga khas Indonesia.

Contohnya air mancur dikonfigurasi berbentuk bunga wijaya kusuma yang lekat sejak zaman Kerajaan Mataram yang melambangkan kemuliaan.

"Ragam konfigurasi bentuk air mancur ini bisa diprogram. Jadi tampilannya akan mendukung Tugu Selamat Datang sebagai pusat perhatian," ucap Achmad.

Di sisi lain, Bundaran HI akan ditambahkan fasilitas agar terhubung dengan fasilitas publik yang berada di sekitarnya. Baik itu transportasi hingga properti.

Seperti halnya Stasiun MRT Jakarta, Halte Transjakarta, Grand Indonesia, Plaza Indonesia, serta bangunan lainnya yang membentang hingga pasar maupun Stasiun Tanah Abang.

"Juga mereka yang akan menuju atau dari titik disekitar Bundaran HI ke berbagai arah. Keterhubungan kawasan ini hingga ke Stasiun Tanah Abang," imbuh dia.

Fasilitas konektivitas ini nantinya berupa terowongan pejalan kaki di bawah permukaan jalan raya yang juga terhubung dengan jalur pedestrian yang sudah ada saat ini.

Nantinya akan ada empat terowongan pejalan kaki beserta pintu masuknya. Meliputi sisi Wisma Nusantara, Hotel Mandarin, Plaza Indonesia, dan Grand Indonesia.

Keempat terowongan ini memiliki kedalaman dari permukaan jalan yang berbeda. Khusus dari sisi Hotel Mandarin berada di level -5 meter. Sementara yang lain berada di level -10 meter.

"Terowongan itu nanti akan dibuat terkoneksi ke Stasiun MRT baik dari sisi timur atau Wisma Nusantara, kemudian dari arah Plaza Indonesia, dan dari sisi Grand Indonesia," bebernya.

Seperti Tunnel MRT serta sungai yang melintas dari Jalan Sutan Sjahrir menuju Jalan Kebon Kacang atau berada di bawah cawan Bundaran HI.

Sehingga nantinya akan dilakukan penataan agar sungai berada di lapisan paling atas, kemudian disusul Tunnel MRT serta terowongan pejalan kaki Bundaran HI.

"Khusus (terowongan) yang dari Hotel Mandarin, karena tidak ada halangan atau crossing dengan infrastruktur yang lain maka bisa lebih dangkal, terowongannya bisa di level -5 meter, sementara yang lain harus di -10 meter," cetus Achmad.

Selain memberikan fasilitas pedestrian tunnel, akan dibuat pula jalur elevated untuk pejalan kaki sekaligus pesepeda.

Tepatnya mulai dari Kebon Kacang yang bisa diakses ke Grand Indonesia dan Plaza Indonesia. Lintasan melayang ini akan terhubung sampai ke Stasiun Tanah Abang dan Pasar Tanah Abang.

"Simpang perempatan Kebon Kacang ke Grand Indonesia dan Plaza Indonesia akan ada sirkulasi melayang berbentuk lingkaran untuk menghubungkan sektor properti. Juga menjadi bagian dari jalur pesepeda dan pedestrian," terang Achmad.

Menurut Achmad, usulan tersebut menjadi rencana tambahan. Karena keterbatasan lahan sekaligus mengajak masyarakat agar bisa beralih dari kendaraan pribadi ke transportasi umum atau berjalan kaki atau bersepeda.

"Sedangkan Jalan Thamrin Sudirman dengan Bundaran HI ini aksesnya akan terhubung dengan terowongan-terowongan yang akan kami buat menghubungkan Grand Indonesia, Plaza Indonesia, MRT, dan arah timur dan selatan itu disamping Hotel Mandarin," pungkasnya.

https://www.kompas.com/properti/read/2022/02/04/210000621/fasilitas-baru-kawasan-bundaran-hi-ada-galeri-sejarah-hingga-terowongan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke