Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

[POPULER PROPERTI] Seperti Apa Perbedaan Sirkuit Mandalika dan Sepang?

Hal ini menyusul telah diresmikannya Sirkuit Mandalika di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi), Jumat (12/11/2021).

Dengan begitu, sirkuit dengan nama resmi Pertamina Mandalika International Street Circuit ini siap menjadi tuan rumah untuk berbagai ajang balap kelas dunia.

Sebelum Sirkuit Mandalika dibangun, masyarakat Indonesia kerap menonton MotoGP di Sirkuit Sepang yang berada di negeri jiran Malaysia.

Ada beberapa perbedaan dari Mandalika maupun Sepang mulai dari biaya konstruksi, lama pembangunan, kapasitas penonton, panjang trek, hingga fasilitas yang disediakan.

Contohnya untuk pembangunan Sirkuit Mandalika memakan anggaran sebesar Rp 1 triliun dan baru selesai dikerjakan tahun ini.

Sedangkan Sepang yang pembangunannya sudah 23 tahun lalu rampung atau tepatnya 1998 menghabiskan dana sebesar 120 juta dolar AS atau setara dengan Rp 300 miliar.

Artikel tersebut menjadi berita terpopuler di kanal Properti Kompas.com edisi Selasa (16/11/2021).

Lalu, perbedaan apa lagi antara kedua sirkuit kebanggaan Indonesia dan Malaysia ini?

Informasi selengkapnya bisa Anda baca di sini Ini Perbandingan Sirkuit Mandalika dan Sepang, Di Mana Bedanya?

Empat pegawai Kantor Pertanahan (Kantah) Kabupaten Lebak ditangkap Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Banten, Jumat (12/11/2021) pukul 18.10 WIB.

Keempat pegawai BPN Kantah Kabupaten Lebak tersebut terjaring dalam operasi tangkap tangan (OTT).

Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Provinsi Banten Rudy Rubijaya membenarkan adanya OTT di Kantah Kabupaten Lebak yang diduga terkait pungutan di luar ketentuan.

Rudy menambahkan, Kanwil BPN Provinsi Banten sangat menghormati proses yang saat ini sedang berjalan di Polda Banten.

Lalu, siapa saja keempat pegawai tersebut?

Selanjutnya baca di sini 4 Pegawai BPN Lebak Terjaring OTT, Kakanwil Banten Tunggu Hasil Pemeriksaan

Jembatan gantung Makammu II di Desa Bulukunyi, Kabupaten Takalar, Povinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) kini sudah tuntas dibangun oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

Karena berada di daerah terpencil, jembatan ini hanya dapat digunakan sebagai lalu lintas orang dan kendaraan roda dua atau motor.

Jembatan gantung senilai Rp 3,169 miliar ini dikerjakan oleh kontraktor PT Marsa Maiwa Lestari.

Seperti apa potretnya?

Anda dapat melihat jembatan tersebut melalui tautan ini Begini Potret Jembatan Gantung Senilai Rp 3,16 Miliar di Sulsel

https://www.kompas.com/properti/read/2021/11/16/103000221/-populer-properti-seperti-apa-perbedaan-sirkuit-mandalika-dan-sepang-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke