Parapuan.co - Setelah kena layoff di perusahaan tempat bekerja, Kawan Puan pasti akan merasa sedih, terkejut, dan bingung.
Kamu pun mungkin merasa kecil hati dan rendah diri, berpikir apakah ada yang salah dengan kinerja atau performamu.
Akan tetapi, layoff tidak selalu tentang performa atau kinerjamu yang buruk lho, Kawan Puan.
Secara definisi, layoff adalah salah satu jenis pemutusan hubungan kerja, saat perusahaan memberhentikan karyawan secara sementara maupun permanen.
Layoff biasanya ditempuh oleh perusahaan jika ada kesulitan finansial maupun pergeseran organisasi, sehingga mengurangi karyawan.
Oleh karena itu, tidak berarti semua karyawan yang kena layoff memiliki kinerja maupun performa buruk karena akar masalah ada di perusahaan.
Kawan Puan yang kena layoff perlu mengingat bahwa bisa jadi performa dan kinerja kamu di perusahaan tersebut baik, hanya saja kondisi finansial maupun operasional sedang tidak baik.
Sawitri, Country Marketing Manager - Indonesia, Jobstreet by SEEK memberikan tips untuk para karyawan yang baru saja kena layoff gara-gara kondisi perusahaan.
Tips dari Sawitri ini akan bikin kamu lebih cepat dapat kerja, terlebih jika melamar pekerjaannya via online.
Baca Juga: Sering Disamakan, Ini Perbedaan Layoff dan Dipecat dalam Pekerjaan
1. Tuliskan Pencapaian Kamu
Sawitri mengungkapkan bahwa salah satu memaksimalkan lamaran kerja kamu di portal Jobstreet misalnya, adalah dengan menuliskan pencapaian kerja selama ini dalam bentuk angka.
"Kalau dia dari perusahaan-perusahaan yang memang bisnisnya menurun tapi performanya bagus itu tentu pada saat dia nulis CV nulis profil harus masukin achievement dia apa," ucap Sawitri melansir dari Parapuan.co.
"Achievement dia pakai angka karena sekarang orang semua pakai angka," tambahnya.
Sebagai contoh, Sawitri mengatakan bahwa Kawan Puan bisa menuliskan pencapaian menaikkan traffic jika bekerja di e-commerce.
"Oh saya berhasil menaikkan traffic ke kategori fashion kalau misal dia di e-commerce. Di kategori fashion naik 24%, itu pakai angka, apa aja yang dilakukan harus jelas," jelasnya.
Jika kamu bekerja di bidang lain, maka tuliskan pencapaian kamu yang relevan dengan pekerjaan dilamar, jangan lupa taruh angka-angka di dalamnya.
2. Sesuaikan Keyword Deskripsi Pekerjaan
Jika Kawan Puan mencari kerja lewat portal online contohnya saja Jobstreet, pastikan memasukkan kata kunci (keyword) yang relevan dengan pencarian kerja.
Baca Juga: Mengenal Layoff, seperti yang Ramai Dilakukan Beberapa Perusahaan Startup
Kata kunci deskripsi pekerjaan ini tidak hanya ditulis di portal pencarian kerja, tapi juga CV dan profil kamu.
"Kemudian pada saat dia masukkan ke platform Jobstreet, perhatikan CV dan profilnya, keyword-keyword dari roles dia itu harus ada," ucap Sawitri.
Sawitri mengungkapkan bahwa memasukkan kata kunci deskripsi pekerjaan ini akan memaksimalkan pencarian lowongan untuk Kawan Puan.
Semakin jelas dan detail kata kunci yang kamu masukkan ke CV dan profil, akan semakin maksimal rekomendasi lowongan kerja yang didapat.
Perekrut kerja pun akan dengan mudah memahami deskripsi pekerjaan yang sebelumnya kamu lakukan dan pekerjaan yang sedang dicari.
"Kalau keyword-nya dia bilang, 'Saya mau jadi merchandiser perusahaan fashion' berarti dia harus tahu job description-nya apa, harus disesuaikan," jelasnya.
Tips terakhir, Sawitri meminta para pencari kerja menyesuaikan kata kunci deskripsi pekerjaan dengan yang diiklankan di Jobstreet.
Hindari melamar di posisi yang deskripsi pekerjaannya tidak sesuai dengan pengalaman kerjamu untuk meminimalisir risiko ditolak.
"Lihat job description-nya dengan baik dan jelas apakah dia sesuai kualifikasi baru dia melamar," pungkasnya.
Jangan berkecil hati dan rendah diri jika Kawan Puan kena layoff karena bisa jadi salahnya bukan di kamu tapi di kondisi perusahaan.
Baca Juga: Keuangan hingga Pemasaran Digital, Ini 5 Kursus untuk Menambah Skill di Dunia Kerja
(*)