Festival Jajanan Bango (FJB) 2022 yang baru saja digelar untuk memperingati Sumpah Pemuda dan menyongsong Hari Pahlawan, meninggalkan kesan mendalam.
FJB 2022 yang digelar di Plaza Parkir Timur GBK, Senayan dengan tema 'Kenali Rasanya Indonesia' dikunjungi sejumlah menteri.
Di antaranya Menparekraf Sandiaga Uno, Menlu Retno Marsudi, hingga Menhub Budi Karya Sumadi.
Menparekraf Sandiaga Uno pun sempat berkeliling dan mencicipi sejumlah hidangan di ratusan booth Festival Jajanan Bango 2022.
"Saya mengapresiasi FJB 2022 yang ke-17 kalinya ini. Dalam 17 tahun penyelenggaraannya FJB malah sudah jadi brand tersendiri ya.
"Senang sekali mereka konsisten mengembangkan brand, juga konsisten mengembangkan wisata kuliner yang paling ditunggu masyarakat Indonesia,” kata Sandiaga Uno.
FJB 2022 yang digelar pada 28-30 Oktober lalu ini berhasil menarik hingga 100 ribu pengunjung dan menjual lebih dari 120 ribu hidangan masakan.
Festival Jajanan Bango kali ini menghadirkan sekitar 90 gerai jajanan nusantara mulai dari Sumatera, Bali, Jawa, Nusa Tenggara, Sulawesi, Kalimantan hingga Papua.
Acara ini bertujuan untuk mengundang masyarakat Indonesia mengenali dan menikmati kuliner legendari nusantara secara langsung.
Baca Juga: Dilirik Presiden Jokowi, Ini Manfaat Sagu Makanan Khas Papua
Salah satu pihak yang turut terlibat dalam kesuksesan festival ini adalah Ultima Asia Network selaku Integrated Communication Agency yang progresif.
Ultima Asia Network dipuji lantaran menorehkan kontribusi pada industri ekonomi kreatif, khususnya segmen kuliner di Tanah Air.
Pada FJB 2022, Ultima Asia Network ditunjuk sebagai mitra strategis Unilever Indonesia dalam penyelenggaran festival kuliner tersebut.
“Ultima Asia Network dan Unilever Indonesia mempunyai perspektif yang sama terhadap industri kuliner di Indonesia.
"Kami ingin masakan Indonesia menjadi tuan rumah di negeri sendiri dan menjadi top of mind peminat kuliner tanah air.
"FJB 2022 merupakan jawaban untuk terus memperkenalkan khasanah kuliner Indonesia kepada masyarakat, terutama generasi milenial dan gen-z yang saat ini lebih cenderung memilih menu kuliner dari negara lain," kata CEO Ultima Asia Network, William Wijanarko.
Menurut survey Qraved dan Statistica, menunjukkan masakan lokal Indonesia masih kalah dengan minat masakan internasional seperti Korea, Thailand dan iongkok.
Untuk itu festival ini menjadi momen untuk masyarakat mengenal dan merasakan langsung ragam cita rasa hidangan nusantara.
Oleh karena itu, ajang FJB bukan hanya sebuah festival, namun menjadi ekosistem yang berkelanjutan untuk melestarikan kuliner nusantara agar bisa dinikmati semua generasi.
“Dari data dan insight yang kami himpun inilah, Ultima Asia Network dipercaya Unilever Indonesia untuk merancang strategi komunikasi yang komprehensif dan terintegrasi (360-degree communication)," lanjut William
Unit-unit usaha ini bertanggung jawab mulai dari strategi komunikasi, strategi digital hingga pelaksanaan acara di lapangan. (*)
Baca Juga: Penuh Cita Rasa, Soto Masuk Situs Berita Internasional New York Times