Parapuan.co - Jantung merupakan salah satu organ terpenting dalam tubuh kita.
Penyakit jantung diketahui menjadi salah satu penyakit paling mematikan di dunia.
Untuk itu, perlu diwaspadai berbagai jenis penyakit jantung dapat menyerang manusia.
Ada banyak jenis penyakit jantung, dan masing-masing memiliki gejala dan pengobatannya sendiri.
Beberapa orang dapat mengurangi risiko penyakit jantung dengan perubahan gaya hidup, namun beberapa lainnya harus dibantu obat-obatan atau bahkan menjalani operasi untuk menyembuhkannya.
Mengutip dari WebMD via PARAPUAN, berikut ini beberapa jenis penyakit jantung yang umum dan perlu diwaspadai.
1. Penyakit Jantung Bawaan
Penyakit jantung bawaan terjadi ketika ada yang tidak beres saat jantung terbentuk pada bayi yang masih dalam kandungan.
Kelainan jantung terkadang menyebabkan masalah segera setelah lahir, tetapi di lain waktu tidak ada gejala apa pun sampai kamu menjadi dewasa.
Baca Juga: 5 Bahan Alami untuk Pengobatan Rumahan Menurunkan Kolesterol
Kelainan septum adalah salah satu masalah jantung bawaan yang paling umum.
Ini adalah lubang di dinding yang memisahkan sisi kiri dan kanan jantung. Kamu bisa mendapatkan prosedur untuk menambal lubang.
Jenis kelainan lain disebut stenosis pulmonal. Katup yang sempit menyebabkan penurunan aliran darah ke paru-paru. Prosedur atau pembedahan dapat membuka atau mengganti katup.
Pada beberapa bayi, pembuluh darah kecil yang dikenal sebagai duktus arteriosus tidak menutup saat lahir sebagaimana mestinya.
Ketika ini terjadi, beberapa darah bocor kembali ke arteri pulmonalis, yang memberi tekanan pada jantung.
Dokter dapat mengobati ini dengan operasi atau prosedur atau kadang-kadang dengan obat-obatan.
2. Penyakit Arteri Koroner (CAD)
CAD adalah masalah jantung yang paling umum. Dengan CAD, penderitanya mungkin mengalami penyumbatan di arteri koroner, pembuluh yang memasok darah ke jantung.
Baca Juga: Waspadai Gejala Gagal Jantung, Penyebab Artis Senior Rima Melati Meninggal Dunia
Itu dapat menyebabkan penurunan aliran darah ke otot jantung, mencegahnya mendapatkan oksigen yang dibutuhkannya.
Penyakit ini biasanya dimulai sebagai akibat dari aterosklerosis, suatu kondisi yang kadang-kadang disebut pengerasan arteri.
Penyakit jantung koroner dapat memberimu rasa sakit di dada, yang disebut angina , atau menyebabkan serangan jantung.
Beberapa hal yang dapat menempatkanmu pada risiko penyakit arteri koroner yang lebih tinggi adalah:
3. Gagal Jantung
Gagal jantung merupakan kondisi ketika jantung tidak memompa darah sebaik yang seharusnya untuk memenuhi kebutuhan tubuh.
Biasanya disebabkan oleh penyakit arteri koroner, tetapi bisa juga terjadi karena kamu memiliki penyakit tiroid, tekanan darah tinggi, penyakit otot jantung (kardiomiopati), atau kondisi tertentu lainnya.
4. Penyakit Katup Jantung
Jantung memiliki empat katup yang membuka dan menutup untuk mengarahkan aliran darah antara empat ruang jantung, paru- paru, dan pembuluh darah.
Baca Juga: Hanna Kirana Meninggal Karena Gagal Jantung, Waspadai Ini Gejalanya
Suatu kelainan dapat mempersulit katup untuk membuka dan menutup dengan cara yang benar. Ketika itu terjadi, aliran darah bisa tersumbat atau darah bisa bocor. Katup mungkin tidak membuka dan menutup dengan benar.
Penyebab masalah katup jantung termasuk infeksi seperti demam rematik, penyakit jantung bawaan, tekanan darah tinggi, penyakit arteri koroner, atau akibat serangan jantung.
5. Penyakit Perikardial
Setiap penyakit perikardium, kantung yang mengelilingi jantungmu, disebut penyakit perikardial.
Salah satu penyakit yang lebih umum adalah perikarditis atau peradangan pada perikardium.
Biasanya disebabkan oleh infeksi virus, penyakit inflamasi seperti lupus atau rheumatoid arthritis , atau cedera pada perikardium. Perikarditis sering mengikuti operasi jantung terbuka.
6. Kardiomiopati (Penyakit Otot Jantung)
Kardiomiopati adalah penyakit otot jantung, atau miokardium.
Itu akan meregang, menebal, atau kaku. Jantungmu mungkin terlalu lemah untuk memompa dengan baik.
Ada banyak kemungkinan penyebab penyakit ini, termasuk kondisi jantung genetik, reaksi terhadap obat atau racun tertentu (seperti alkohol), dan infeksi dari virus.
Terkadang, kemoterapi menyebabkan kardiomiopati. Seringkali, dokter tidak dapat menemukan penyebab pastinya.
7. Aritmia Jantung
Ketika mengalami aritmia, jantung memiliki pola detak yang tidak teratur.
Aritmia serius sering berkembang dari masalah jantung lainnya tetapi juga dapat terjadi dengan sendirinya.
Baca Juga: Tips Diet Jantung Sehat, 6 Langkah Mencegah Penyakit Jantung
(*)
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.