Parapuan.co- Baru-baru ini banyak perusahaan yang melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) kepada karyawannya di antaranya Shopee dan Indosat.
Shopee Indonesia diketahui melakukan PHK terhadap 3 persen dari total karyawan.
Hal itu juga disampaikan oleh Head of Public Affairs Shopee Indonesia Radynal Nataprawira, bahwa keputusan itu dibuat untuk efisiensi bisnis.
Sementara itu, Indosat diketahui melakukan PHK terhadap 300 karyawan dengan alasan strategi bisnis.
Lantas, apakah benar perusahaan yang melakukan efisiensi dan merubah strategi bisnis adalah perusahaan yang tidak sehat?
Melansir Kompas.com yang tayang di Parapuan.co, Erick Thohir pernah melakukan PHK karyawan BUMN karena ingin merubah strategi dan proses bisnis pada bulan Agustus 2022 lalu.
Hal itu ia lakukan untuk memperbaiki perusahaan yang kurang sehat bukanlah hal mudah, dan harus ada kebijakan untuk menyehatkan perusahaan.
Jika perusahaan sudah kembali sehat, maka dapat merekrut tenaga kerja kembali.
Lalu, seperti apa ciri-ciri perusahaan yang tidak sehat? Berikut beberapa tandanya!
Baca juga: Pakai Medsos Pribadi Bisa Dapat Uang Tambahan, Ini Cara dan Syarat Daftar Program Shopee Share
1) Sering berganti karyawan
Melansir insight.culture-shift.co.uk, tingkat pergantian karyawan yang tinggi merupakan tanda budaya perusahaan yang buruk.
Jadi, jika Kawan Puan menemukan karyawan pergi secara teratur, mereka mungkin mencari budaya perusahaan yang lebih baik.
Untuk mengetahui budaya perusahaan yang buruk, coba cari tahu akar masalahnya dengan cara melakukan mewawancarai karyawan yang memutuskan keluar.
Sebelum memutuskan untuk masuk ke perusahaan tersebut, luangkan waktu untuk memahami budaya perusahaan.
2) Gaji tidak sesuai
Selain pergantian karyawan yang tinggi, gaji dan uang kompensasi kepada karyawan juga merupakan salah satu ciri-ciri perusahaan yang tidak sehat.
Melansir Altametrics.com, hal itu ditunjukkan dengan adanya budaya perusahaan yang negatif dan kerap mengabaikan para pekerja unggul.
Bukannya mendapat insentif tambahan, para pekerja yang aktif dan menunjukkan performa baik malah diberi tugas dan tanggung jawab yang berlebihan.
Baca juga: Lowongan Kerja Startup Shopee Indonesia, Dibuka untuk Lulusan S1 Komunikasi
3) Work-life tidak seimbang
Tak banyak yang tahu work-life balance yang tidak seimbang merupakan tanda perusahaan tidak sehat.
Hal itu ditunjukkan dengan adanya karyawan yang bekerja lembur secara teratur tanpa kompensasi atau diberi tenggat waktu yang semakin tidak realistis.
4) Buruknya manajemen perusahaan
Seorang eksekutif yang tidak kompeten dapat berdampak negatif bagi lingkungan kerja maupun budaya perusahaan.
Gaya manajemen yang buruk bisa dilihat dari tingginya pergantian karyawan di dalam divisi tersebut.
5) Buruknya komunikasi perusahaan
Komunikasi yang baik diperlukan untuk menjalin kolaborasi dan kesuksesan bisnis antara karyawan dan pemilik usaha.
Namun jika hubungan antara atasan dan karyawan kurang komunikasi, yang terjadi adalah kurangnya kerjasama tim.
Tentu saja ini akan berakibat pada kinerja karyawan dan hasil bisnis yang didapatkan perusahaan.
(*)
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.