Indonesia kembali memperkenalkan kebudayaan daerah di luar negeri.
Kali ini untuk mengenalkan kebudayaan Jawa, khususnya Mangkunegaran, kepada masyarakat di luar negeri, Puro Mangkunegaran Solo menggelar roadshow di Bangkok, Thailand.
Roadshow kebudayaan yang berlangsung pada 16-18 September itu digelar bertajuk "Kemantren Langenpraja International Roadshow 2022 by Puro Mangkunegaran".
Sebelumnya, kegiatan yang diinisiasi oleh Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya (KGPAA) Mangkoenagoro X ini digelar di Malaysia dan Australia.
"Kebudayaan Puro Mangkunegaran ingin kami perkenalkan kepada masyarakat seluas-luasnya, baik di dalam negeri maupun luar negeri.
"Sudah banyak budaya Indonesia yang menjadi warisan budaya dunia dan kami melihat adanya kerinduan, ketertarikan dan kesempatan untuk melakukan hal tersebut di luar negeri,” kata KGPAA Mangkoenagoro X dalam keterangan tertulis, Kamis.
Roadshow ini digelar agar masyarakat internasional bisa melihat budaya Mangkunegaran secara langsung dari sumbernya.
“Relasi internasional di bidang kebudayaan ini sebenarnya sudah dilaksanakan oleh Puro Mangkunegaran di era Mangkunegara sebelumnya.
Kami berharap bisa menghidupkan kembali hubungan kerja sama tersebut," ujar KGPAA Mangkoenagoro X.
Baca Juga: Ada Tambang Batubara, Ini 5 Warisan Dunia UNESCO yang Ada di Indonesia
Di Bangkok, Kemantren Langenpraja selaku penari resmi Puro Mangkunegaran, berpartisipasi dalam acara Trade, Tourism, Investment and Cultural Forum.
Di acara itu, ditampilkan beberapa tarian khas Mangkunegaran seperti Beksan Gambyong Pareanom dan Beksan Bondoyudho.
Selain itu sebagai pelestarian dan promosi budaya Indonesia sebagai identitas bangsa, perusahaan penyedia tanda tangan dan identitas digital PT Privy Identitas Pribadi (PrivyID) turut memberikan dukungan pada kegiatan Puro Mangkunegaran ini.
"Keanekaragaman budaya lokal adalah yang menjadikan Negara Kesatuan Republik Indonesia, Budaya lokal yang kaya makna seperti Mangkuegaran ini harus kita lestarikan dan promosikan sebagai bagian dari identitas Bangsa," ungkap CEO PrivyID Marshall Pribadi.
Ia pun berharap dengan roadshow ini, kekayaan budaya Indonesia semakin dikenal lagi di mancanegara.
Marshall juga turut mengungkap kontribusi yang diberikan PrivyID dalam pengembangan budaya, dan kaitannya dengan era digitalisasi.
Menurutnya kini masyarakat modern yang semakin sibuk, perlu aplikasi digital yang bisa memangkas waktu kerja.
Misalnya dengan mengelola dokumen pekerjaan, dan menandatanganinya lewat aplikasi digital seperti PrivyID.
"Situasi ini membuat lebih banyak waktu luang yang dapat kita lakukan seperti mengembangkan kebudayaan," ungkap Marshall.
(*)
Baca Juga: Kisah Inspiratif Eneng Paridah, Atlet Difabel Peraih Emas di ASEAN Para Games 2022