Parapuan.co – Makin bertambah usia pernikahan, akan semakin banyak pula masalah rumah tangga yang akan dihadapi.
Apalagi setelah kehadiran anak, perjalanan hubungan suami istri akan semakin menantang dengan masalah yang juga beragam.
Meskipun akan semakin beragam, masalah rumah tangga tersebut justru menjadi momen terbaik agar suami dan istri makin kompak.
Lantas, apa saja masalah rumah tangga yang sering terjadi setelah punya anak?
Dikutip dari Parents, ada setidaknya tujuh masalah dalam pernikahan dan kehidupan suami istri setelah kehadiran anak, apa saja?
Seperti apa? Berikut uraiannya beserta bagaimana cara mengatasi masalah yang ada!
1. Gaya pengasuhan yang berbeda
Masalah rumah tangga pertama dipicu adanya perbedaan dalam gaya mengasuh anak antara suami dan istri.
Misalnya, suami dan istri berbeda pendapat soal jam tidur bayi, kapan ia berhenti dibedong, kapan diajak bermain, dan aktivitas lainnya.
Baca Juga: Bagi Suami Istri yang Kehilangan Anak, Ini 5 Cara Jaga Pernikahan agar Tetap Hangat
Terkait hal ini, suami dan istri perlu sepakat tentang apa yang baik dan tidak baik bagi anak mereka.
Ada baiknya sepasang suami istri membaca panduan merawat bayi atau berkonsultasi dengan dokter anak.
Dari situ, minimal mereka mempunyai pandangan tentang apa yang sebaiknya diterapkan pada si kecil.
2. Pekerjaan rumah tangga yang semakin banyak
Selanjutnya, masalah yang akan dihadapi sepasang suami istri setelah punya anak adalah bertambahnya pekerjaan rumah tangga.
Dari yang semula hanya sebatas membereskan rumah dan memasak, kini harus mengurus bayi.
Tak heran jika pada hari-hari pertama kelahiran anak, suami istri sering kewalahan mengerjakan tugas rumah tangga.
Terkadang, salah satu yang merasa kelelahan jadi lebih sensitif sehingga pertengkaran tidak dapat dihindari.
Kalau sudah begitu, solusinya ialah mulai membagi tugas dan saling bergantian dalam mengerjakannya.
Baca Juga: Punya Bahasa Cinta yang Beda dengan Pasangan? Begini Cara Mengatasinya
3. Hubungan seksual
Masalah yang berikutnya muncul adalah frekuensi hubungan seksual yang semakin berkurang.
Penyebabnya bisa beragam, mulai dari kelelahan karena mengurus anak hingga kekhawatiran jika bayi terbangun saat suami istri sedang berhubungan seksual.
Tak jarang, berkurangnya frekuensi hubungan seksual antara suami istri menimbulkan pertengkaran karena mood yang mudah berubah.
Solusi yang bisa dilakukan, salah satunya dengan mengatur jadwal untuk berhubungan seksual.
Lakukan di ruangan terpisah dari anak, atau titipkan anak ke kakek/neneknya selagi meluangkan waktu untuk kencan.
4. Waktu bersama keluarga
Sebelum ada anak, waktu yang dimiliki suami istri adalah untuk satu sama lain, dan terkadang masih bisa me time.
Akan tetapi setelah mempunyai anak, suami maupun istri hanya fokus memikirkan waktu antara keduanya bersama si kecil.
Waktu untuk diri sendiri dan pasangan tentu berkurang, dan hal ini dapat menimbulkan masalah serius terhadap hubungan.
Untuk itu, penting bagi suami istri mengkomunikasikan apa saja yang dipikirkan soal waktu bersama keluarga.
Jangan hanya dipendam, karena tanpa dibicarakan justru akan menyebabkan pertengkaran.
Baca Juga: Jangan Dibiarkan Terlalu Lama, Ini 3 Cara Tepat Selesaikan Konflik dengan Pasangan
5. Keuangan dan pengeluaran
Masalah selanjutnya dan mungkin yang sering muncul dalam pernikahan setelah adanya anak, yakni soal keuangan dan pengeluaran.
Setelah ada anak, pengeluaran otomatis bertambah sehingga sepasang suami istri perlu mengatur keuangan dengan lebih baik.
Misalnya jika sama-sama bekerja, bagaimana sebaiknya membagi pengeluaran rumah tangga dan kebutuhan si kecil.
Apabila hanya suami yang bekerja, atur pengeluaran agar cukup untuk kebutuhan bulanan.
Selalu siapkan dana darurat untuk berjaga-jaga, dan usahakan tidak sampai kehabisan uang tunai.
Jika ada keberatan masalah keuangan dan pengeluaran, pastikan selalu berdiskusi dengan kepala dingin.
6. Kakek nenek ikut campur mengurus anak
Masalah terakhir yang akan muncul adalah ketika kakek dan nenek terlalu terlibat dalam pengasuhan anak.
Mereka memberi kritik, menyarankan ini itu, bahkan membicarakan mitos-mitos seputar bayi.
Ini akan memicu konflik rumah tangga jika suami dan istri tidak saling sepakat, apakah mendengarkan kakek nenek si kecil perlu atau tidak.
Jika masalah semacam itu timbul, tak apa mendengarkan saran dari kakek dan nenek.
Namun, diskusikan dulu dengan pasangan mana yang perlu dan tidak perlu diterapkan.
Kawan Puan, itulah beberapa masalah rumah tangga akan muncul setelah punya anak.
Semoga dengan ulasan di atas, kamu dan pasangan makin siap menghadapi berbagai tantangan ke depannya! (*)
Baca Juga: Akan Jalani Long Distance Marriage? Ini 5 Tips Memperkuat Hubungan Suami Istri