Parapuan.co - Kasus mahasiswi di Mojokerto mengakhiri hidup karena kekerasan seksual masih jadi sorotan.
Kasus mahasiswi berinisial NWR ini menyita perhatian publik karena kisahnya yang begitu memilukan.
NWR diketahui mengalami kekerasan seksual oleh pacarnya yang berprofesi sebagai polisi bernama Randy Bagus Hari Sasongko.
Korban disebut mengalami depresi berat setelah dipaksa melakukan aboris oleh kekasihnya itu.
Tidak bersedia bertanggung jawab, Randy justru meminta NWR untuk aborsi atau menggugurkan kandungannya.
Baca Juga: Kekerasan pada Perempuan di Tempat Kerja, Begini 5 Cara Melaporkan
Bahkan ramai pengakuan korban yang menyebut pamannya justru memaki dan menekannya karena dianggap sebagai aib keluarga.
Berkaca dari kasus NWR, bagaimana cara menghadapi keluarga yang tidak percaya dan justru tidak berpihak pada kita?
1. Prioritaskan diri sendiri
Melansir laman Herway, Kawan Puan sebainya mengalihkan perhatian dan fokus kembali pada diri sendiri.
Prioritaskan dirimu untuk menjaga fisik dan psikologis tetap seimbang, karena saat ini hanya kamu yang berpihak pada dirimu.
2. Tetapkan batasan yang sehat
Buat batasan sehat dalam hubungan, tujuannya untuk membantumu menyingkirkan toksisitas dan pengaruh buruk dari mereka.
Batas-batas itu baik dan perlu untuk segala jenis hubungan. Terkadang kamu memang harus menarik garis agar keluargamu tidak menindasmu.
3. Komunikasi terbuka dan jujur
Jangan ragu, beri tahu mereka bagaimana perasaanmu tentang segala hal untuk membertimbangkan perilakunya terhadapmu.
Beri tahu juga bagaimana perlakuan buruk mereka memengaruhi dan merusak kesehatan mentalmu.
Baca Juga: Mengapa Anak Perempuan Rentan jadi Korban Kekerasan Seksual? Ini Kata Pakar
4. Bangun sistem pendukung sendiri
Temukan kenyamanan pada sahabat, teman, dan anggota keluarga yang dapat memahami kondisimu saat ini.
Kamu harus mengatur sistem pendukungmu sendiri yang akan membantumu melewati semua masalah ini.
5. Rasakan semua emosi
Melihat keluarga yang diharapkan mampu mendukung tapi yang diperoleh justru kekerasan verbal atau penolakan sangatlah menyakitkan.
Pertama, akui perasaanmu. Bilang pada dirimu bahwa kamu sedang tertindas, sakit hati, frustrasi, dan tidak baik-baik saja.
Kenali terlebih dahulu emosimu, kamu berhak menangis, marah, dan sedih melewati masa-masa sulit ini.
Baca Juga: Kenali 4 Jenis Kekerasan Terhadap Perempuan dalam Rumah Tangga
Namun, tolong jangan biarkan kemarahan itu menguasaimu. Ekspresikan secukupnya hingga kamu merasa lega dan bernapas dengan baik.
Jika memang sangat sulit, cobalah untuk konsultasi ke psikolog atau psikiater yang dapat membantumu untuk mengelola emosi dengan lebih baik.
(*)