Parapuan.co – Kawan Puan, salah satu cara meredakan efek trauma adalah dengan melakukan self care.
Seperti diketahui, rrauma adalah pengalaman buruk, mengerikan, tidak nyaman, atau tindak kekerasan yang pernah dialami seseorang dalam hidupnya.
Selain itu, trauma membutuhkan waktu untuk sembuh, bahkan berbulan-bulan sampai bertahun-tahun setelah kejadian.
Trauma berpotensi kambuh kembali saat ada pemicu yang mengingatkan tentang peristiwa tersebut, yang dapat menimpulkan gejala psikologis bagi penyintas.
Dalam memperingati Hari Kesehatan Mental Sedunia setiap 10 Oktober, pemulihan trauma bisa sangat menantang, tetapi itu perlu untuk menyeimbangkan kesehatan jiwa.
Melansir NAMI, simak bentuk-bentuk self care atau perawatan diri yang bisa dilakukan untuk membantu Kawan Puan dalam proses penyembuhan. Apa saja?
Baca Juga: Apa Itu Emotional Numbness atau Mati Rasa Emosional? Ini Penjelasannya!
1. Mengenali efek trauma
Kawan Puan, banyak dampak dan efek negatif yang terjadi pada tubuhmu akibat trauma kekerasan. Efek umum meliputi:
- Sulit tidur
- Serangan panik dan kecemasan
- Penggunaan zat
- Gangguan makan
- Kilas balik kekerasan seksual/fisik
- Perasaan benci diri dan harga diri rendah
- Takut pada orang dan hubungan
- Pikiran bunuh diri
Kenali dahulu efek apa yang kamu alami, ini bisa menjadi acuan untuk kamu ceritakan ke perawatan konseling untuk membantumu mengatasi trauma.
2. Memahami pentingnya penyembuhan
Kawan Puan, penting diketahui bahwa penyembuhan adalah kunci utama untuk mengatasi trauma.
Penyembuhan trauma tersebur berbeda bagi setiap orang, tergantung niat dan usahanya untuk melepaskan trauma masa lalu dan pulih.
Manfaat dari memahami pentingnya penyembuhan meliputi:
- Memungkinkan dirimu untuk fokus pada diri sendiri. Salah satunya dapat mengalihkan perhatian dari hal-hal negatif dan fokus pada apa yang menjadi kebutuhanmu.
- Memungkinkanmu untuk mengembangkan hubungan yang lebih dekat dengan orang lain, termasuk mengizinkan keluarga menjadi sistem pendukungmu.
- Membantumu meringankan rasa sakit dengan menemukan cara yang berbeda untuk mengatasinya, seperti memulai hobi baru.
3. Memberikan afirmasi positif
Memfokuskan kembali pikiran bawah sadar dimulai dengan "memaksa" kepositifan.
Pikiran negatif dan kritik batin dapat membangkitkan perasaan insecure atau rendah diri yang menahanmu dari merangkul hal-hal positif.
Baca Juga: Terjadi di Usia 20an hingga 30an, Ini 6 Masalah Kesehatan Mental yang Jarang Diketahui
Fokuskan kembali suara kritis batin dengan menerapkan sistem afirmasi positif yang dapat kamu gunakan setiap hari.
Afirmasi positif dapat mengelola persepsi dan mindset pribadi untuk mengubahnya menjadi sesuatu yang lebih baik.
Berikut beberapa afirmasi positif yang bisa kamu coba:
"Aku menyayangi diriku."
“Aku layak.”
"Aku cantik."
4. Olahraga
Temukan setidaknya satu bentuk olahraga mudah yang dapat membantumu melepaskan kesedihan, kemarahan, dan rasa sakit akibat trauma kekerasan.
Berikut adalah beberapa olahraga yang bagus untuk dilakukan:
- Kickboxing
- Yoga
- Senam kardio
- Berlari
Olahraga akan menguatkan jiwamu dan mengalihkan pikiran negatif dengan fokus pada gerakan untuk melepaskan stres tersebut.
5. Tingkatkan Kreativitas
Terapi seni juga dapat membantumu berkreasi untuk mengekspresikan diri secara transformatif guna melepaskan trauma.
Berikut rekomendasi terapi seni yang bisa kamu lakukan, meliputi:
- Menulis
- Menggambar
- Melukis
- Memutar dan atau menulis musik
- Membuat kerajinan
Melalui pengalihan fokus ke hal lain seperti ini, kamu bisa mengelola trauma meski itu sangat sulit diatasi.
Namun kamu bisa, dan kamu mampu untuk menanganinya.
Baca Juga: Dokter Ungkap Efek Samping Penggunaan Alat KB Pada Kesehatan Mental
Kontak Bantuan
Self care di atas adalah cara untuk membantu Kawan Puan mengatasi trauma kekerasan dan mengelolanya dengan baik.
Namun, penyembuhan trauma setiap orang berbeda.
Jika sangat sulit untuk mengatasinya, konsultasikan kepada layanan konseling untuk mendapatkan bantuan.
Berikut kontak bantuan yang dapat Kawan Puan akses, antara lain:
1. Layanan SEJIWA: ext. 8
2. Telepon Pelayanan Sosial Anak (TesPSA): 1 500 711
3. Hotline Sahabat Perempuan dan Anak (SAPA): 129 atau 08111-129-129 (WA)
4. Layanan lain sesuai nomor di tiap daerah yaitu Pusat Pelayanan Keluarga (PUSPAGA) dan Pusat Kesejahteraan Sosial Anak Integratif (PKSAI)
5. Kunjungi sehat-jiwa.kemkes.go.id
Kawan Puan layak untuk sembuh, maka dari itu, kamu tak perlu ragu untuk meminta bantuan jika menemui kesulitan untuk mengatasi masalah mental. (*)
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.