Parapuan.co - Kawan Puan, apa yang kamu pikirkan jika mendengar kata-kata HIV?
Menakutkan dan menjadi momok, mungkin sebagian orang berpikir demikian.
Sebab, hingga saat ini HIV belum juga ditemukan obatnya.
Sebelum membahas lebih lanjut, Kawan Puan perlu tahu kalau Human Immunodeficiency Virus (HIV) adalah virus yang merusak sistem kekebalan tubuh.
HIV yang tidak diobati memengaruhi dan membunuh sel CD4, yang merupakan jenis sel kekebalan yang disebut sel T.
Baca Juga: Golongan Darah Ini Lebih Berisiko Terkena Penyakit Jantung, Apa Saja?
Seiring waktu, karena HIV membunuh lebih banyak sel CD4, akibatnya tubuh lebih mungkin terkena berbagai jenis kondisi dan kanker.
Dilansir dari Healthline, HIV tak bisa ditularkan lewat udara, air, atau kontak biasa.
HIV akan menular dari individu ke individu lainnya dengan cara:
Di samping itu, virus ini juga dapat ditularkan melalui transfusi darah atau transplantasi organ dan jaringan.
HIV juga bisa menular melalui seks oral, hanya saja jika ada gusi berdarah atau luka terbuka di mulut orang tersebut.
Lalu misal terjadi adanya gigitan, contohnya saat berciuman bibir, lalu air liurnya berdarah atau mungkin ada luka.
Selanjutnya HIV bisa ditularkan jika ada kontak antara kulit yang rusak, luka, atau selaput lendir dan darah seseorang yang hidup dengan HIV.
Baca Juga: Selain Diare, Ini 6 Penyakit Akibat Terlalu Banyak Minum Vitamin C
Meskipun banyak penyebabnya, seringkali HIV terjadi karena hubungan seks yang tidak bertanggung jawab.
Misalnya saat berhubungan seks baik oral maupun anal menggunakan kondom, dan berhubungan intim lebih dari satu pasangan.
Penderita HIV harus menjalani pengobatan tertentu agar ia bisa hidup layaknya manusia normal.
Seperti dengan perawatan medis, termasuk pengobatan yang disebut terapi antiretroviral.
Baca Juga: 4 Orang yang Lebih Berisiko Keracunan Makanan, Siapa Saja?
Orang dengan HIV yang tidak menjalani pengobatan, kemungkinan akan mengalami kondisi serius yang disebut Acquired Immunodeficiency Syndrome, yang dikenal sebagai AIDS.
Pada saat itu, sistem kekebalan terlalu lemah untuk berhasil merespon penyakit, infeksi, dan kondisi lain.
Hingga akhirnya, harapan hidup pun menjadi semakin kecil. (*)