Parapuan.co - Shandy Aulia dibuat marah besar karena kelakuan salah seorang warganet.
Bagaimana tidak, salah satu warganet tega membubuhkan komentar bernada hinaan dan celaan untuk dirinya juga anaknya.
Warganet tersebut menyebut bahwa tumbuh kembang Claire Herbowo, putri semata wayang Shandy Aulia sangat lambat.
Bahkan ia membandingkan tumbuh kembangnya dengan monyet.
Tak terima anaknya disamakan dengan monyet, Shandy pun langsung mencari identitas pemilik akun tersebut.
Kabar kurang menyenangkan datang dari artis peran Shandy Aulia.
Baca Juga: Jadi Crazy Rich Malang, Begini Kisah Sukses Shandy Purnamasari Pemilik MS Glow
Lewat unggahannya, Shandy pun menunjukkan tangkapan layar komentar yang dianggapnya tak pantas itu.
View this post on Instagram
"Bantu saya carikan informasi mengenai orang ini.
saya tertarik ngobrol dan bertemu dengan beliau secara pribadi perihal urusan anak saya.
yang mungkin mengetahui beliau siapa, bekerja dimana dan tempat tinggal dimana mohon DM saya.
Terima kasih," tulis Shandy Aulia di Instagramnya.
Tak butuh waktu lama, Shandy sudah mengantongi identitas orang tersebut.
Ia bahkan sudah siap menemui sang pelaku di Manado untuk diajak berdiskusi.
"Biar kamu gak capek dan bisa membedakan pertumbuhan anak saya dan monyet kita ngobrol ya… dari hati ke hati… oh ya bu… sampai jumpa di Manado (emoji)," ujar Shandy.
View this post on Instagram
Baca Juga: Kasus Covid-19 pada Anak Tinggi, IDAI Imbau Remaja Jadi Agen Perubahan
Selama ini diam, Shandy mengaku bahwa kesabarannya ada ada batasnya.
Terlebih jika sudah menyangkut soal anak dan anaknya dihina oleh orang lain.
"Ketika menjadi ibu memang saya akui kesabaran saya lebih panjang…
Tapi menjadi ibu juga bisa habis masa kesabarannya ketika ada waktunya darah dagingnya dilecehkan lewat perkataan dimuka umum.
Salut buat anda berani tanpa akun palsu. Karena itu saya ingin bertemu anda untuk berbincang-bincang menambah wawasan dan belajar dari anda. Untuk mengapresiasi komentar anda terhadap anak saya.
Dan saya pastikan kita akan bertemu," ungkapnya.
Begitu mendapatkan identitas sang pelaku, betapa terkejutnya Shandy.
Ia pun tak habis pikir bahwa pelaku bukanlah orang sembaranga.
Warganet yang menghina anaknya itu ternyata adalah seseorang yang berpendidikan dan memiliki jabatan tinggi sebagai seorang pegawai negeri sipil (PNS).
Baca Juga: Update Covid-19 di Indonesia, Ibu Hamil Kini Sudah Boleh Vaksin, Begini Rekomendasi Dokter
"Saya yakin beliau bukan orang yang kurang kerjaan apa lagi pengangguran atau beliau perlu sensasi dan cari panggung. Karena beliau ini seseorang yang berpendidikan tinggi dengan pekerjaan dan posisi yang baik serta mulia.
sebenarnya Saya tidak meminta anda menyukai dan memuji anak saya itu mutlak hak anda sebagai manusia. tidak juga saya meminta anda menyetujui cara mendidik dan merawat anak saya.
Anda berpendidikan dan memiliki pekerjaan yang terhormat. Tetapi tidak menjamin karakter tutur kata anda juga terhormat dalam berpendapat terhadap sesama wanita dan kepada bayi usia 16 bulan.
Manusia itu tidak perlu pendidikan tinggi untuk memiliki Nurani. Kalau nurani anda tidak banyak paling tidak sedikit aja dipakai nuraninya dalam berkata-kata.(emoji)," kata Shandy Aulia.
View this post on Instagram
Istri David Herbowo ini pun sampai terbawa emosi, namun ia masih menyembunyikan identitas dan wajah sang pelaku.
"Sayapun dapat emosi dengan mempublish data diri anda dimuka umum tapi saya tetap menggunakan nurani saya dalam mengambil keputusan itulah yang membedakan kita antara manusia dan binatang. (emoji) manusia itu punya nurani. Sedangkan binatang tidak.
Bisakah anda kembali mengambil pendidikan nurani terhadap sesama manusia terutama pada sesama wanita?
Mungkin bisa menjadi pertimbangan buat anda. (emoji)
Anda mengajarkan saya 1 hal penting. saya diingatkan untuk mendidik anak jangan hanya kemampuan akademisnya saja hingga pendidikan yang menjulang tinggi. Tapi ada yang lebih penting diatas semua itu yaitu KARAKTER yang memiliki rasa empati dan Nurani supaya dapat menguasai setiap tutur kata dalam merespon kehidupan bersosialnya kelak. (emoji)
Karena pendidikan tinggi bila tidak mememiliki nurani artinya manusia yang paling malang didunia ini," pungkasnya.
(*)