Berpikir Kritis Irshad Manji

Kompas.com - 04/05/2008, 01:19 WIB

Memilih Islam

Irshad menuturkan, cara pengajaran di madrasah yang dia hadiri setiap Sabtu ketika di Kanada tidak mampu memberi jawaban atas pertanyaan kritis seorang anak perempuan.

”Guru madrasah saya mengatakan, perempuan inferior dibandingkan laki-laki, tetapi pengalaman saya memperlihatkan hal lain. Ibu saya membesarkan tiga putrinya dengan baik dengan bekerja sebagai pembersih rumah orang lain. Bukankah itu membutuhkan keberanian dan kecerdasan? Tidak mungkin seorang yang inferior dari laki-laki dapat melakukan hal itu,” kata Irshad.

Dia memilih keluar dari madrasah ketika gurunya mengultimatum menerima saja ajaran dia atau keluar dari madrasah karena pertanyaan kritisnya kepada gurunya. Pengalaman pada usia 14 tahun itu sempat membuat Irshad berpikir apakah akan tetap menjadi Muslim.

”Tetapi, saya ingin adil, mungkin guru agama saya bukan guru yang baik, lalu mengapa keyakinan saya harus dihukum untuk kesalahan guru saya,” kata dia.

”Saya sepenuhnya yakin umat Muslim dapat berubah. Ini sebabnya saya tetap menjadi Muslim dan menjalani ajaran (practicing) Islam,” papar Irshad.

Irshad kemudian belajar sendiri dengan membandingkan berbagai buku mengenai Al Quran dan Islam di perpustakaan umum. Dia juga kerja paruh waktu untuk dapat membayar guru bahasa Arab yang membantu dia memahami Al Quran dalam bahasa aslinya.

”Hal paling menakjubkan dengan belajar tanpa guru agama adalah kebebasan informasi yang ditakuti guru madrasah saya akan membuat saya menjadi tidak Muslim, ternyata malah menyelamatkan keyakinan saya,” kata Irshad.

Dengan belajar sendiri itu pula Irshad mengetahui mengenai Siti Khadijah, istri Nabi Muhammad, pebisnis kaya yang mempekerjakan Nabi Muhammad. Artinya, perempuan Muslim dapat bekerja di ruang publik dan punya penghasilan sendiri. Dia juga mengetahui tentang perempuan sufi, Rabiah Adawiyah, yang sangat dihormati dan memilih tidak menikah sepanjang hidupnya, pilihan yang menurut Irshad dibolehkan di dalam Al Quran.

Apa saran Anda untuk perempuan di negara Muslim?

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Komentar
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com