Kisah John Lie, Perwira TNI Keturunan Tionghoa yang Kerap Lolos dari Kepungan Belanda

Kompas.com - 19/01/2020, 06:00 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Krisiandi

Tim Redaksi

Pemerintah kemudian menyaring personalia yang layak untuk mengawaki satuan kapal cepat yang digunakan untuk memasok kebutuhan perlengkapan perjuangan Indonesia.

John Lie ditunjuk untuk memimpin kapal cepat bernama "The Outlaw" dan melakukan operasi rute Singapura-Labuan Bilik dan Port Swettenham.

Baca juga: Menelusuri Sejarah Awal Masuknya Masyarakat Tionghoa di Indonesia...

Saat itulah cerita legendaris suksesnya John Lie lolos dari kepungan Belanda untuk menyelundupkan senjata terjadi.

Pada Oktober 1947, John Lie mencatat "The Outlaw" memuat perlengkapan militer berupa senjata semi otomatis, ribuan butir peluru dan perbekalan dari salah satu pulau di Selat Johor ke Sumatera.

Namun, saat kapal tengah berada di Labuan Bilik, pesawat Belanda terlihat terbang rendah mengitari pelabuhan. Pesawat tersebut meminta "The Outlaw" meninggalkan pelabuhan.

John Lie yang enggan meninggalkan pelabuhan, beralasan kapal sedang kandas dan tidak bisa ke mana-mana.

Pesawat Belanda lantas mengarahkan dua senapan mesin melalui dua juru senjatanya ke arah "The Outlaw".

Namun, usai memutar dan agak menukik, pesawat Belanda justru meninggalkan "The Outlaw". John Lie masuk ke kabin kemudian berlutut.

Ia berdoa, mengucap syukur atas kemurahan dan kasih Tuhan, "The Outlaw" menjadi berwibawa di hadapan juru tembak pesawat yang memutuskan pergi.

Belakangan, diketahui pesawat Belanda itu pergi karena menipisnya bahan bakar.

Misi pertama John Lie pun sukses. Ia bersama 22 awak kapalnya membongkar muatan senjata dan amunisi dan diserahkan ke Bupati Usman Effendi serta komandan pejuang setempat, Abu Salam.

Kembali lolos dari kepungan Belanda

Pada Agustus 1949, "The Outlaw" menjalani perbaikan total dengan naik galangan atau docking di Penang.

Selesai perbaikan, "The Outlaw" kembali ke Phuket menjemput awak kapal. John dan rombongan berlayar kembali ke Aceh.

Saat kapal memasuki Delta Tamiang, kapal Belanda menghadang. Dengan membabibuta, kapal penjajah menembakkan meriam ke badan "The Outlaw".

Suasana sangat mencekam. Peluru mendesing-desing. Ledakan terjadi di jarak 3 meter tempat John Lie berlindung.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Komentar
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com