Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Isu Legalitas Hukuman Marc Marquez dan Permintaan Konsistensi

Kompas.com - 31/03/2023, 04:57 WIB
Firzie A. Idris

Penulis

KOMPAS.com - Keputusan panel Stewards MotoGP FIM untuk memodifikasi hukuman pebalap Repsol Honda, Marc Marquez, terus mengundang perhatian. Sementara, grid MotoGP meminta konsistensi dan kejelasan dalam pemberian hukuman.

Hukuman Marc Marquez diberikan setelah ia melabrak Miguel Oliveira dari belakang, dan juga mencederai Jorge Martin dalam proses, ketika sang rider kehilangan kontrol motornya jelang memasuki Tikungan 3 pada Lap 3 MotoGP Portugal akhir pekan lalu.

Stewards FIM mengganjarnya dengan penalti double long lap di mana dia harus menjalani hukuman ini di MotoGP Argentina.

Marquez sendiri tak masalah dengan pemberian penalti itu.

Akan tetapi, kata-kata dalam pemberian hukuman itu di mana Marquez harus menjalani penalti di MotoGP Argentina (dan bukan balapan berikutnya) menjadi problematik karena sang rider, bersama dengan Oliveira, dipastikan absen di Sirkuit Termas de Rio Hondo akibat cedera masing-masing.

Baca juga: Sanksi untuk Marc Marquez Dimodifikasi, Honda Ajukan Banding

Alhasil, ada anggapan dari beberapa pengamat MotoGP bahwa hukuman sang rider akan hangus.

FIM kemudian mengeluarkan pernyataan tambahan pada Selasa ini bahwa hukuman Marquez akan dilakukan di balapan berikutnya sang rider di mana ia bisa berpartisipasi.

Namun, tim Repsol Honda melakukan banding karena menganggap "modifikasi" terhadap hukuman itu dua hari setelah sanksi awal bersifat final dan definitif, tak sesuai dengan regulasi Kejuaraan Dunia MotoGP dan telah melayangkan banding.

Stewards Banding FIM kemudian meneruskan masalah ini ke Sidang Banding MotoGP yang merupakan level tertinggi di dalam struktur FIM terkait keputusan balapan, dan urusan disiplin serta arbitrase.

Hal ini mengundang komentar juga dari beberapa rider lain yang meminta kejelasan lebih dari FIM.

"Terkait keamanan, kami harus meminta kejelasan sistem sanksi, sekarang ini tak mudah mengerti satu sama lain," tutur juara bertahan MotoGP Pecco Bagnaia, di Sky MotoGP.

"Musim lalu di FP1 Misano saya memelankan motor karena berpikir telah melihat bendera finis, kemudian saya mendapat penalti tiga tempat di kualifikasi," lanjut rider pabrikan Ducati tersebut.

Baca juga: MotoGP 2023, Long Lap Penalty untuk Marc Marquez Tetap Berlaku

"Susah untuk mengerti apa yang harus kami lakukan. Bahkan di kasus Marquez, tak mudah untuk menilai kesalahan seperti itu."

"Harus ada kejelasan terkait ini."

Hal serupa dikatakan oleh rider Aprilia, Maverick Vinales, yang mengutarakan bahwa peraturan harus lebih konsisten bagi semua rider.

"Kami harus percaya bahwa hukuman selalu benar," tuturnya menambahkan.

"Saya percaya ini sulit, beberapa hal bisa diterjemahkan secara berbeda."

"Namun, harus ada peraturan sama bagi semua orang, tanpa terlalu banyak interpretasi."

"Pekerjaan para komisioner ini sulit."

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Harapan Pemain Persib soal VAR di Championship Series Liga 1 2023-2024

Harapan Pemain Persib soal VAR di Championship Series Liga 1 2023-2024

Liga Indonesia
Thailand Open 2024, Ester dan Komang Bawa Spirit Piala Uber

Thailand Open 2024, Ester dan Komang Bawa Spirit Piala Uber

Badminton
Bali United Vs Persib: Hodak Ogah Lihat Masa Lalu, Ujian Angin Kencang

Bali United Vs Persib: Hodak Ogah Lihat Masa Lalu, Ujian Angin Kencang

Liga Indonesia
Patrick Cutrone Bawa Como Promosi, Kelahiran Kembali Titisan Inzaghi

Patrick Cutrone Bawa Como Promosi, Kelahiran Kembali Titisan Inzaghi

Liga Italia
Indra Sjafri Buka Kans Pemain Keturunan Perkuat Timnas U20 Indonesia

Indra Sjafri Buka Kans Pemain Keturunan Perkuat Timnas U20 Indonesia

Timnas Indonesia
Madura United Vs Borneo FC: Sape Kerrab Ogah Terbuai Memori Indah

Madura United Vs Borneo FC: Sape Kerrab Ogah Terbuai Memori Indah

Liga Indonesia
Skenario Man City dan Arsenal Juara Liga Inggris, Selisih Gol Bisa Menentukan

Skenario Man City dan Arsenal Juara Liga Inggris, Selisih Gol Bisa Menentukan

Liga Inggris
Bali United Vs Persib: Optimisme Hodak di Tengah Bayangan Rekor Buruk

Bali United Vs Persib: Optimisme Hodak di Tengah Bayangan Rekor Buruk

Liga Indonesia
Demi Juara Liga Inggris, Pemain Arsenal Rela Jadi Suporter Tottenham

Demi Juara Liga Inggris, Pemain Arsenal Rela Jadi Suporter Tottenham

Liga Inggris
Tekad Satoru Mochizuki Tingkatkan Performa Timnas U17 Putri Indonesia

Tekad Satoru Mochizuki Tingkatkan Performa Timnas U17 Putri Indonesia

Timnas Indonesia
Arsenal Cetak Sejarah, Lampaui Rekor 'The Invincibles' Pimpinan Wenger

Arsenal Cetak Sejarah, Lampaui Rekor "The Invincibles" Pimpinan Wenger

Liga Inggris
Bologna ke Liga Champions, Sejarah Motta, Fondasi Mihajlovic

Bologna ke Liga Champions, Sejarah Motta, Fondasi Mihajlovic

Liga Italia
Timnas Indonesia Pantang Remehkan Filipina, Pemain U23 Jangan Kecil Hati

Timnas Indonesia Pantang Remehkan Filipina, Pemain U23 Jangan Kecil Hati

Timnas Indonesia
Klasemen Proliga 2024, Jakarta STIN BIN No 1 Putra, Popsivo Polwan Belum Terkalahkan

Klasemen Proliga 2024, Jakarta STIN BIN No 1 Putra, Popsivo Polwan Belum Terkalahkan

Sports
Piala Asia U17 Putri 2024 Bukan Titik Akhir, Garuda Pertiwi Mau Terus Belajar

Piala Asia U17 Putri 2024 Bukan Titik Akhir, Garuda Pertiwi Mau Terus Belajar

Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com