"Kami tidak memilih agregat yang sama dari sumber sebelumnya. Itu yang terbaik yang bisa kami peroleh dan tidak memiliki weathered aggregate particles seperti sumber agregat sebelumnya," ungkap Waddell.
Namun, material itu masih memerlukan proses pembersihan dan pemilahan supaya sesuai dengan spesifikasi untuk lintasan balap yang levelnya paling tinggi di dunia.
"Karena tidak ada fasilitas pencucian agregat di Indonesia, jadi kami menggunakan asphalt mixing plant (AMP) untuk membersihkan dan memilih agregat hingga berukuran 10 milimeter," ungkap Waddell.
"Itu yang kami gunakan untuk permukaan baru. Jadi, itu sama (dengan spesifikasi yang disyaratkan) dengan sumber agregat berbeda," tandas Waddell.
Waddell dan Woodward kemudian membuat sejumlah campuran berbeda dan diuji di lapangan untuk mendapatkan formula paling pas.
"Kami melakukan beberapa desain campuran dengan tiga variasi aspal berbeda. Yang kami uji coba di sini dan kemudian kami pilih yang terbaik dari yang ada," ujar Waddell menambahkan.
Sempat berpacu dengan waktu, pengaspalan ulang sebagaian trek Sirkuit Mandalika akhirnya rampung. Waddell dan Woodward puas dengan hasil yang dinilai mulus.
Mereka menilai perbaikan trek itu bisa berjalan sesuai target karena kerja sama dan komunikasi yang baik antara PT Pembangunan Perumahan (PP), PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (ITDC), Mandalika Grand Prix Association (MGPA), PT Position Partners, Roadgrip Motorsport Indonesia, dan Pemerintah Indonesia.
"Pengalaman 40 tahun di Inggris Raya, China, Amerika, dan seluruh dunia, yang kami miliki telah kami transfer ke PT PP," ujar Woodward.
"Mereka menyerap banyak hal untuk melakukan perbaikan. Ini juga membangun mentalitas karena kami bekerja sebagai tim dan hasilnya menyelesaikan lintasan yang Anda lihat," imbuh Woodward
Baca juga: Pengaspalan Ulang Rampung, Sirkuit Mandalika Kini Rapikan Garis Kerb
Kompas.id menulis, pengaspalan ulang yang melibatkan para pakar kelas dunia ini menjadi bukti komitmen Indonesia untuk menjadikan MotoGP sebagai wahana country branding.
Ini merupakan langkah penting untuk menjalankan kesepakatan antara pihak Dorna dan ITDC dalam menggelar balapan kelas dunia di Mandalika selama 10 tahun ke depan sesuai durasi kontrak.
"Kami berharap proses pembelajaran yang kami lakukan ini bisa menjadi warisan yang bertahan lama bagi Indonesia untuk meningkatkan kontrol kualitas dan sistem manajemen kualitas untuk asphalt mixing plant, konstruksi, pengaspalan, dan produksi agregat," kata Waddell.
Ia juga menambahkan, tahapan di Mandalika pun dapat diterapkan untuk konstruksi jalan umum serta landas pacu bandara yang juga menjadi spesialisasi R3.
Sebagian lintasan Sirkuit Mandalika yang selesai diaspal ulang telah teruji serta menunjukkan kekuatan ikatan dan daya cengkeram lebih baik.