Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rossi Ungkap Kesedihan Terbesar Selama Berkarier di Kelas MotoGP

Kompas.com - 06/08/2021, 09:30 WIB
Benediktus Agya Pradipta,
Ferril Dennys

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pebalap veteran asal Itaia, Valentino Rossi, mengungkapkan kesedihan terbesar yang ia alami selama berkarier di kelas MotoGP.

Valentino Rossi mengungkapkan kesedihan terbesar itu dalam konferensi pers bersama Dorna Sports, selaku penyelenggara MotoGP, Kamis (5/8/2021) malam WIB.

Adapun konferensi pers itu digelar untuk mengumumkan keputusan Valentino Rossi yang akan pensiun pada akhir musim 2021.

"Saya mengatakan saya akan mengambil keputusan soal masa depan setelah liburan musim panas, dan saya memutuskan untuk berhenti pada akhir musim ini," kata Rossi dikutip dari laman resmi MotoGP.

Baca juga: Pensiun Akhir Musim 2021, Inilah Perjalanan Karier Valentino Rossi di MotoGP

"Sayangnya, ini akan menjadi setengah musim terakhir saya sebagai pebalap MotoGP. Ini sulit, ini momen yang sangat menyedihkan karena sulit untuk mengatakan dan mengetahui bahwa tahun depan saya tidak akan balapan dengan motor," katanya.

"Saya sudah melakukan ini (balapan) selama kurang lebih 30 tahun!" ucap Rossi, yang kini berusia 42 tahun.

"Tahun depan, hidup saya akan berubah. Namun, itu luar biasa, saya sangat menikmatinya. Ini adalah perjalanan yang sangat panjang dan sangat menyenangkan," tutur Rossi.

Setelah mengumumkan keputusannya untuk pensiun, Rossi ditanya terkait hal yang ia sesali selama berkarier di dunia balap.

Baca juga: Keputusan Valentino Rossi Pensiun dan Fakta Penurunan Performa The Doctor

Rossi mengatakan bahwa dirinya tak pernah menyesal dengan segala keputusan atau hal yang ia alami selama berkarier.

Namun, dia tak memungkiri adanya momen yang sampai saat ini masih terasa menyedihkan, yakni kegagalan meraih gelar juara pada musim 2015.

Pada MotoGP musim 2015, Rossi sejatinya berpeluang meraih gelar ke-10 di semua kategori balapan.

Perincian sembilan gelar lainnya adalah tujuh kali juara di kelas MotoGP atau 500cc, dan masing-masing satu kali di kelas 250cc serta 125cc.

Baca juga: Reaksi Para Pebalap soal Valentino Rossi Pensiun, dari Idola hingga Terhebat Sepanjang Masa


Namun, Rossi gagal menuntaskan peluang emas tersebut dan kini menjadi kesedihan terbesar dalam kariernya.

Momen itu menjadi kesedihan terbesar karena Rossi sejatinya merasa layak menjadi juara tetapi kenyataan justru berkata lain.

"Saya sedih karena tidak berhasil memenangi gelar ke-10 pada 2015. Terutama, karena saya merasa pantas mendapatkannya karena level dan kecepatan sayua pada balapan terakhir," kata Rossi, dikutip dari Speedweek.

"Akan tetapi, itu tidak bisa diubah lagi. Secara keseluruhan, saya tidak bisa mengeluh tentang hasil dalam karier saya," ujar Rossi.

Baca juga: Valentino Rossi Akan Pensiun, Fabio Quartararo Ucapkan Kata-kata Menyentuh

Pada musim 2015, Rossi yang membalap bersama Yamaha finis di peringkat kedua dengan raihan 325 poin.

Pebalap berjulukan The Doctor itu hanya tertinggal lima poin dari rekan setimnya yang kemudian menjadi juara, Jorge Lorenzo.

Di samping itu, MotoGP musim 2015 juga diketahui sebagai awal rivalitas yang terbangun antara Rossi dan Marc Marquez.

Diawali insiden yang terjadi pada seri MotoGP Argentina, 19 April 2015, rivalitas antara Rossi dan Marc Marquez kemudian berlanjut hingga seri-seri berikutnya.

Ajang balap MotoGP Malaysia di Sepang pun menjadi puncak kontroversi antara Rossi dengan Marquez.

Baca juga: Awal Mula Rivalitas Valentino Rossi dengan Marc Marquez

Puncak dari perseteruan kedua pebalap tersebut yakni kejadian Marc Marquez yang dijatuhkan oleh Valentino Rossi pada lap ke-7.

The Baby Alien, julukan Marquez, tersungkur. Sementara Rossi finis di urutan ketiga.

Akan tetapi, Rossi mendapat sanksi dari Dorna dan Federasi Motor Internasional (FIM), yakni harus memulai balapan dari posisi paling belakang pada lomba putaran terakhir di Valencia.

Sanksi tersebut membuat Rossi tak bisa menjegal rekannya sendiri, Jorge Lorenzo, dalam mengejar gelar juara MotoGP 2015.

The Doctor finis keempat di Valencia, sementara Lorenzo terdepan sekaligus menyabet kampiun MotoGP.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Erick Thohir: Terima Kasih, Skuad Garuda Muda!

Erick Thohir: Terima Kasih, Skuad Garuda Muda!

Timnas Indonesia
Apresiasi Presiden FIFA Terhadap Perjuangan Timnas U23 Indonesia

Apresiasi Presiden FIFA Terhadap Perjuangan Timnas U23 Indonesia

Timnas Indonesia
Hasil Piala Asia U17 Putri 2024: Timnas Indonesia Kalah Telak dari Korsel

Hasil Piala Asia U17 Putri 2024: Timnas Indonesia Kalah Telak dari Korsel

Timnas Indonesia
Hasil Timnas U23 Indonesia Vs Guinea 0-1: Garuda Kalah, STY Kartu Merah, Olimpiade Harus Menunggu

Hasil Timnas U23 Indonesia Vs Guinea 0-1: Garuda Kalah, STY Kartu Merah, Olimpiade Harus Menunggu

Timnas Indonesia
LIVE Timnas U23 Indonesia Vs Guinea 0-1: Penalti Lawan Gagal, STY Dapat Kartu Merah

LIVE Timnas U23 Indonesia Vs Guinea 0-1: Penalti Lawan Gagal, STY Dapat Kartu Merah

Timnas Indonesia
LIVE Timnas U23 Indonesia Vs Guinea 0-1, Sapuan Nathan Selamatkan Garuda Muda

LIVE Timnas U23 Indonesia Vs Guinea 0-1, Sapuan Nathan Selamatkan Garuda Muda

Timnas Indonesia
HT Timnas U23 Indonesia Vs Guinea: Jebolan Barcelona Cetak Gol, Garuda Muda Tertinggal

HT Timnas U23 Indonesia Vs Guinea: Jebolan Barcelona Cetak Gol, Garuda Muda Tertinggal

Timnas Indonesia
LIVE Timnas U23 Indonesia Vs Guinea 0-1, Penalti Eks Barcelona Bawa Lawan Unggul

LIVE Timnas U23 Indonesia Vs Guinea 0-1, Penalti Eks Barcelona Bawa Lawan Unggul

Timnas Indonesia
Susunan Pemain Indonesia Vs Guinea, Rafael Struick dan Nathan Starter

Susunan Pemain Indonesia Vs Guinea, Rafael Struick dan Nathan Starter

Timnas Indonesia
Link Live Streaming Indonesia Vs Guinea, Kickoff 20.00 WIB

Link Live Streaming Indonesia Vs Guinea, Kickoff 20.00 WIB

Timnas Indonesia
Indonesia Vs Guinea, Kata Ketua Badan Timnas soal Elkan Baggott

Indonesia Vs Guinea, Kata Ketua Badan Timnas soal Elkan Baggott

Timnas Indonesia
Petinggi Persib Harap Dua Kubu Suporter Bisa Hadir di Championship Series Liga 1

Petinggi Persib Harap Dua Kubu Suporter Bisa Hadir di Championship Series Liga 1

Liga Indonesia
Madrid ke Final Liga Champions, Sensasi Ancelotti dan Dongeng 'Comeback' Los Blancos

Madrid ke Final Liga Champions, Sensasi Ancelotti dan Dongeng "Comeback" Los Blancos

Liga Champions
Jadwal Siaran Langsung Indonesia Vs Guinea di Playoff Olimpiade Malam Ini

Jadwal Siaran Langsung Indonesia Vs Guinea di Playoff Olimpiade Malam Ini

Timnas Indonesia
Indonesia Vs Guinea: Situasi Bola Mati dan Tekad Skuad Kaba Diawara

Indonesia Vs Guinea: Situasi Bola Mati dan Tekad Skuad Kaba Diawara

Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com