Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Reaksi Para Pebalap soal Valentino Rossi Pensiun, dari Idola hingga Terhebat Sepanjang Masa

Kompas.com - 05/08/2021, 23:33 WIB
Eris Eka Jaya

Penulis

Sumber Motorsport

KOMPAS.com - Beberapa pebalap memberi reaksi terkait pensiunnya Valentino Rossi dari arena balap MotoGP.

Sebelumnya, Valentino Rossi, yang membela Petronas Yamaha SRT, secara resmi mengumumkan bahwa dirinya akan pensiun pada akhir musim 2021 ini.

Keputusan terkait pensiun tersebut disampaikan Valentino Rossi pada konferensi pers bersama Dorna Sports, penyelenggara MotoGP, pada Kamis (5/8/2021) malam WIB.

"Sayangnya, ini akan menjadi setengah musim terakhir saya sebagai pebalap MotoGP. Ini sulit, ini momen yang sangat menyedihkan karena sulit untuk mengatakan dan mengetahui bahwa tahun depan saya tidak akan balapan dengan motor lagi," kata Rossi dikutip dari MotoGP.

"Tahun depan, hidup saya akan berubah. Namun, itu luar biasa, saya sangat menikmatinya. Ini adalah perjalanan yang sangat panjang dan itu sangat menyenangkan," tutur Rossi, yang kini berusia 42 tahun.

Baca juga: BREAKING NEWS - Valentino Rossi Resmi Umumkan Pensiun Akhir Musim 2021

Terkait hal itu, para pebalap MotoGP pun menanggapi keputusan pensiun The Doctor, julukan Rossi.

Di antara pebalap, ada yang tumbuh dengan menyaksikan balapan Rossi dan menyebutnya sebagai idola dan referensi mereka di MotoGP.

"Ada pertanyaan yang diajukan seorang jurnalis kepada Rossi, 'Apakah dia merasa seperti (legenda) Michael Jordan di bola basket.' Pasti dia adalah Michael Jordan-nya (balap) sepeda motor," kata Joan Mir, pebalap Suzuki Ecstar, yang menjuarai MotoGP musim lalu, dikutip dari Motorsport.

"Akan sulit untuk 'mengulangi' Valentino Rossi lainnya dalam sejarah," tuturnya.

"Jadi, semoga dia mendapat banyak keberuntungan dan berharap bisa melihatnya pada musim berikutnya di sekitar paddock," ucap Mir.

Baca juga: Valentino Rossi dalam Angka: 115 Kemenangan, 9 Gelar Juara Dunia

Fabio Quartararo, yang menggantikan posisi Rossi di skuad pabrikan Yamaha pada musim ini, pun buka suara.

"Sulit dipercaya, jujur saja. Rossi sudah menjadi juara dunia dua kali sebelum saya lahir dan berpikir bahwa dia tidak akan bersama kami tahun depan adalah menyedihkan," ucapnya.

"Valentino Rossi adalah pebalap yang membuat saya ingin datang ke MotoGP. Saya menunggu berjam-jam di trek untuk mendapatkan tanda tangannya ketika saya masih kecil," katanya.

"Dia masih idola saya sekarang dan dia masih seorang legenda," tutur Quartararo.

Adapun mantan rekan setim Rossi di Yamaha, Maverick Vinales, mengakui bahwa The Doctor adalah inspirasinya dalam membalap.

Baca juga: Pensiun Akhir Musim 2021, Inilah Perjalanan Karier Valentino Rossi di MotoGP

"Bagi saya, Rossi adalah titik referensi ketika saya masih kecil dan saya mulai merasakan gairah untuk sepeda motor ketika saya melihatnya dalam kemenangan dan perayaannya," ucap Vinales.

"Berbagi tim dengan Rossi memberi saya kesempatan untuk belajar. Dia telah menjadi referensi bagi saya sejak berusia empat tahun. Kami harus berterima kasih kepadanya atas apa yang telah dia lakukan karena menjadi inspirasi dan motivasi untuk melanjutkan," tuturnya.

"Sungguh beruntung bisa berbagi tim dan bertarung dengannya," ujarnya.

"Di luar trek, dia adalah orang yang hebat. Dia berada di puncak dan dia adalah yang terhebat sepanjang masa," tutur Vinales.

Baca juga: Satu Hal yang Paling Dirindukan Valentino Rossi Setelah Ia Pensiun dari MotoGP

Valentino Rossi adalah legenda MotoGP asal Italia yang telah merengkuh titel juara dunia sembilan kali.

Sebanyak dua gelar juara dunia didapat pebalap berjuluk The Doctor itu di kelas 125 cc (1997) dan 250 cc (1999).

Sementara saat tampil di kelas utama atau MotoGP, Valentino Rossi meraih tujuh gelar juara dunia bersama dua tim berbeda, yaitu Honda dan Yamaha.

Bersama Honda, Valentino Rossi menjadi juara dunia tiga kali secara beruntun pada 2001, 2002, dan 2003.

Valentino Rossi kemudian memutuskan berpisah dengan Honda dan bergabung bersama Yamaha pada 2004.

Tren positif Rossi pun berlanjut bersama tim berlogo Garpu Tala tersebut. Rossi menjadi yang tercepat dan meraih juara dunia pada 2004, 2005, 2008, dan 2009.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

PSSI Tak Ingin Menganaktirikan Sepak Bola Putri, Kompetisi Bergulir 2026

PSSI Tak Ingin Menganaktirikan Sepak Bola Putri, Kompetisi Bergulir 2026

Liga Indonesia
Hasil MotoGP Perancis 2024: Martin Pemenang, Marquez P2!

Hasil MotoGP Perancis 2024: Martin Pemenang, Marquez P2!

Motogp
Dewa United U17 Juara Tranmere Rovers Goes to Bandung 2024, Dua Pemain ke Inggris

Dewa United U17 Juara Tranmere Rovers Goes to Bandung 2024, Dua Pemain ke Inggris

Liga Indonesia
Link Live Streaming MotoGP Perancis 2024, Balapan Pukul 19.00 WIB

Link Live Streaming MotoGP Perancis 2024, Balapan Pukul 19.00 WIB

Motogp
Maarten Paes 'Kelas', Menangi Derbi bersama FC Dallas

Maarten Paes "Kelas", Menangi Derbi bersama FC Dallas

Liga Lain
Hasil Piala Asia U17 Putri 2024, Indonesia Akui Keunggulan Korea Utara 0-9

Hasil Piala Asia U17 Putri 2024, Indonesia Akui Keunggulan Korea Utara 0-9

Timnas Indonesia
Presiden Perancis Minta Real Madrid Izinkan Mbappe Main di Olimpiade

Presiden Perancis Minta Real Madrid Izinkan Mbappe Main di Olimpiade

Internasional
Como Merangkak dari Serie D ke Serie A, Simbol Tim Menangis Dipeluk Henry

Como Merangkak dari Serie D ke Serie A, Simbol Tim Menangis Dipeluk Henry

Liga Italia
Starting Grid dan Link Live Streaming MotoGP Perancis 2024

Starting Grid dan Link Live Streaming MotoGP Perancis 2024

Motogp
Man United Vs Arsenal: The Gunners Jago Bertahan, Tajam Menyerang

Man United Vs Arsenal: The Gunners Jago Bertahan, Tajam Menyerang

Liga Inggris
Milan Menyayat bak Pisau, Kecerdasan Gelandang Berdarah Indonesia

Milan Menyayat bak Pisau, Kecerdasan Gelandang Berdarah Indonesia

Liga Italia
Championship Series Liga 1, Momentum Tepat Penerapan VAR di Indonesia

Championship Series Liga 1, Momentum Tepat Penerapan VAR di Indonesia

Liga Indonesia
Man United Vs Arsenal: Arteta Sebut Ten Hag Luar Biasa, Cuma Butuh Waktu

Man United Vs Arsenal: Arteta Sebut Ten Hag Luar Biasa, Cuma Butuh Waktu

Liga Inggris
Ketika Jersey Milan Dihiasi Nama Indonesia, Tanda Cinta untuk Mama...

Ketika Jersey Milan Dihiasi Nama Indonesia, Tanda Cinta untuk Mama...

Liga Italia
Montreal Vs Inter Miami 2-3, Messi Dibuat Kesal Regulasi Baru MLS

Montreal Vs Inter Miami 2-3, Messi Dibuat Kesal Regulasi Baru MLS

Liga Lain
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com