KOMPAS.com - Pebalap Suzuki Ecstar, Joan Mir, menyadari kualitasnya masih diragukan meski sudah menjadi juara dunia MotoGP 2020.
Keberhasilan Joan Mir menjadi juara MotoGP 2020 menjadi kejuatan terbesar musim lalu.
Joan Mir berhasil menggulingkan takhta Marc Marquez dan menjadi juara dunia hanya dengan catatan tujuh podium dan satu kemenangan.
Kesuksesan Joan Mir itu sekaligus mengakhiri 20 tahun puasa gelar Suzuki Ecstar di MotoGP.
Ia mengalahkan para unggulan juara lain di tengah absensi Marquez, yakni Fabio Quartararo (Petronas Yamaha SRT) dan runners up Marquez di Kejuaraan Dunia beberapa tahun terakhir, Andrea Dovizioso (Ducati).
Baca juga: Respons Marc Marquez Ketika Valentino Rossi Tak Mau Memaafkannya
Meski demikian, banyak pihak yang menilai titel juara dunia Joan Mir kurang ada maknanya karena dimenangkan di tengah absensi Marc Marquez sang juara sejati kelas premier.
Pebalap andalan Repsol Honda itu mengalami kecelakaan di seri perdana MotoGP 2020, GP Spanyol, pada Juli tahun lalu.
Insiden itu membuat Marquez mengalami cedera patah tulang humerus di lengan kanannya dan memaksanya absen di sepanjang musim.
Ketidakhadiran Marquez di lintasan juga sempat membuat kualitas Kejuaraan Dunia MotoGP 2020 dipertanyakan.
Anggapan tersebut tak lepas dari dominasi Marc Marquez sejak debutnya di kelas premier pada 2013 silam.
Periode 2013-2019, Marc Marquez sukses memborong enam titel juara dunia. Ia hanya sekali gagal menjadi juara pada musim 2015.
Joan Mir mengaku tidak terobsesi untuk menghadapi Marc Marquez. Namun, dia tak menampik bahwa satu-satunya jalan untuk membungkam kritikan para haters adalah dengan mengalahkan Marc Marquez.
"Saya tidak terobsesi dengan melawan Marc Marquez," ucap Joan Mir dilansir BolaSport.com dari Tuttomotoriweb.
"Hari itu akan tiba dan saya harap dia bisa pulih sehingga kami dapat bersaing dengan pebalap terbaik sepanjang sejarah."
Baca juga: Jelang MotoGP 2021, Valentino Rossi Dapat Psywar dari Sang Adik
"Dengan mengalahkan Marc Marquez, itu berguna untuk membungkam para haters, tetapi untuk tampil bagus saya juga harus mengalahkan semua rider."
Meski demikian, anggapan negatif berbagai pihak itu tak menyurutkan tekad Joan Mir untuk mempertahankan gelarnya pada MotoGP 2021.
"Saya punya banyak potensi untuk ditunjukkan dan saya ingin menunjukkan bahwa bisa menjadi juara pada kompetisi normal," tutur Joan Mir.
"Tahun ini saya harus berada di depan pada semua seri dan saya punya kans melakukannya. Tidak bisa ikut bersaing merebut gelar juara artinya gagal," ucap Joan Mir. (Agung Kurniawan)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.