KOMPAS.com - Legenda balap motor Valentino Rossi mengungkapkan masalah terbesar Yamaha pada MotoGP 2020.
Yamaha menjadi pabrikan dengan kemenangan terbanyak musim ini. Tim berlogo garpu tala itu merebut tujuh kemenangan dari 13 seri yang sudah berjalan.
Pebalap yang paling banyak menyumbang kemenanangan berasal dari duo Petronas Yamaha SRT, yakni Fabio Quartararo dan Franco Morbidelli.
Masing-masing pebalap tim satelit itu meraih tiga kemenangan, tetapi Morbidelli dengan motor YRZ-M1 versi 2019-nya sedikit lebih bisa diandalkan.
Pebalap berdarah Italia-Brasil itu kini menempati peringkat kedua klasemen MotoGP, tepat di bawah juara dunia musim ini, Joan Mir (Suzuki Ecstar).
Baca juga: Manajer Suzuki: Membandingkan Rossi dan Joan Mir Itu Berat
Sementara, Quartararo yang memakai M1 spek 2020, justru kerap mengalami masalah di beberapa seri.
Inkonsistensi yang menyebabkan posisinya di klasemen terus turun dari posisi puncak hingga kini di urutan kelima.
Sama seperti Quartararo, duet Monster Energy Yamaha yang memakai mesin 2020, Valentino Rossi dan Maverick Vinales, juga tidak konsisten.
Vinales menyumbang satu kemenangan untuk Yamaha, sedangkan Rossi paling pol hanya podium tiga saja sepanjang musim ini.
Rossi menilai, salah satu masalah terbesar Yamaha dalam memahami M1 2020 adalah tidak adanya tes berbasis di Eropa.
Baca juga: Pesan Valentino Rossi untuk Marc Marquez: Sembuh Dulu
"Pertama ada masalah mendasar. Hingga 2020, semua tim lain memiliki tim penguji yang sangat aktif di Eropa dengan pembalap Eropa seperti Michele Pirro, Dani Pedrosa, dan Stefan Bradl," kata Rossi, seprti dilansir dari Motorsport, Rabu (18/11/2020).
"Yamaha, di sisi lain, tidak memiliki tim. Hanya ada satu tim yang aktif di Jepang dengan pembalap tes Jepang," imbuh pemilik tujuh gelr juara dunia di kelas utama MotoGP itu.
"Namun, masalah terbesarnya bukan itu, dia (pebalap tes Jepang) melintas di trek yang tidak ada hubungannya dengan trek Eropa," ucap Rossi.
Yamaha memang membentuk tim penguji Eropa dengan menggandeng eks pebalap Tech3, Jonas Folger, pada tahun lalu.
Namun, mereka membatalkannya pada 2020. Sebagai gantinya mereka membentuk tim terpadu gabungan Eropa dan Jepang, yang beroperasi di luar Jepang.
Baca juga: Davide Brivio, Pembawa Valentino Rossi dan Joan Mir Juara MotoGP
Ketika Covid-19 melanda, rencana uji coba Yamaha dengan test rider mereka, Jorge Lorenzo, benar-benar berantakan.
Pebalap Spanyol itu hanya mengendarai M1 2019 empat kali tahun ini, dengan terakhir kali di Portugal pada awal Oktober dan dia tertinggal empat detik dari pebalap tercepat.
Lorenzo tidak akan bersama Yamaha lagi pada MotoGP 2021. Posisinya sebagai pebalap penguji digantikan oleh Cal Crutchlow.
Rossi menyambut baik kedatangan Crutchlow. Dia berharap Yamaha bisa memiliki tim penguji yang serius di Eropa tahun depan.
"Yamaha perlu memiliki tim penguji yang serius di Eropa tahun depan," ucap Rossi.
Baca juga: Rossi Lega Akhiri Tren Buruk, Simpan Harapan untuk MotoGP Portugal
"Lebih dari sekadar pembalap penguji, Anda membutuhkan program tim penguji yang serius," tutur pebalap 41 tahun itu.
"Crutchlow juga membalap hingga tahun ini, jadi jika dia memiliki motivasi, dia adalah orang yang bisa membawa motornya ke batas maksimal," ata Rossi mengakhiri.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.