KOMPAS.com - Valentino Rossi akan memulai petualangan baru dengan bergabung bersama tim satelit Petronas Yamaha SRT pada Kejuaraan Dunia MotoGP 2020.
Perpindahan ke tim asal Malaysia tersebut tersebut akan menjadi kali pertama Valentino Rossi pindah tim sejak kembali ke Yamaha dari Ducati pada musim 2013.
Kendati sudah menghabiskan dua dekade lebih di kelas premier MotoGP, Rossi tak banyak berganti tim.
Baca juga: RESMI - Valentino Rossi Bergabung dengan Petronas Yamaha SRT
Petronas Yamaha SRT barulah tim ketiga The Doctor semenjak ia membalap di kelas premier pada 2000.
Berikut adalah sejarah kepindahan Valentino Rossi di kelas premier MotoGP:
Nastro Azzurro Honda ke Repsol Honda (2002)
Nastro Azzurro Honda merupakan tim pertama Valentino Rossi di kelas premier.
Tim tersebut berganti nama dan livery menjadi tim pabrikan Honda dengan dukungan penuh HRC (Honda Racing Corporation).
Ia menuntaskan musim pertamanya di era MotoGP dengan finis tempat kedua. Catatan istimewanya adalah memenangi delapan dari sembilan balapan pertama musim.
Rossi lalu menorehkan tiga gelar Kejuaraan Dunia secara beruntun sebelum pindah ke Yamaha.
Repsol Honda ke Gauloises Fortuna Yamaha (2004)
Valentino Rossi mencari tantangan baru pada 2004, disinyalir salah satunya karena Honda tak mau mendengar masukan sang pebalap.
Yamaha menjadi pelabuhan berikut sang juara dunia. Sebelum Rossi datang, Yamaha hanya dua kali menjadi pemenang seri pada dua musim perdana MotoGP.
Kedua kemenangan tersebut datang lewat rival abadi Rossi, Max Biaggi.
Kedatangan Rossi mengubah peruntungan pabrikan asal Jepang tersebut seketika.
Ia memenangi balapan pertamanya bersama Yamaha setelah bertarung sengit dengan Biaggi yang kini membalap untuk Honda Pons.
Rossi pun menjadi rider pertama yang memenangi balapan beruntun dengan dua pabrikan berbeda.
VR46 memenangi empat gelar Kejuaraan Dunia selama tujuh musim membela pabrikan asal Jepang itu.
Fiat Yamaha ke Ducati (2011)
Valentino Rossi bergabung bersama Ducati pada 2011 dalam sebuah transfer impian bagi rider asal Italia tersebut.
Rossi punya mimpi besar bersama pabrikan dari negara kelahirannya tersebut. Namun, kejayaan tak pernah terwujud.
Ambisi Rossi untuk menjadi rider pertama yang dapat memenangi gelar premier dengan tiga pabrikan berbeda tak terwujud.
Ia bahkan hanya pernah mengklaim dua podium dari 27 start bersama Ducati.
Ducati mengakui kesalahannya dengan Valentino Rossi tetapi mereka mengungkapkan bukan satu-satunya pihak yang bertanggung jawab dalam gagalnya hubungan mereka.
"Ini masalah teknologi, karena motor ini tidak didesain sedemikian rupa sehingga tidak cocok dengan sang rider. Namun, mungkin ini masalah manusia juga. Ia sudah menjadi bintang rock (sebelum ke Ducati)," tutur bos Ducati ketika itu, Claudio Domenicali.
"Kerja sama ini tak pernah berada dalam kondisi dan konsistensi tepat."
Ducati ke Yamaha (2013)
Yamaha kembali menyelematkan Valentino Rossi setelah dua musim mimpi buruk di Ducati.
Namun, gelar ke-10 Valentino Rossi tak pernah datang selama musim keduanya di Yamaha.
Padahal sang rider menjadi runner up tiga kali: pada 2014, 2015, dan 2016. Rossi tak bisa menemukan jurus ekstra untuk mengalahkan talenta muda asal Spanyol, Marc Marquez.
Setidaknya, bersama Yamaha, Rossi senantiasa hijau. Ia bahkan masih bisa finis podium di MotoGP Andalusia pada seri kedua musim ini.
Monster Energy Yamaha ke Petronas Yamaha SRT (2021)
Langkah yang sudah diantisipasi oleh banyak orang mengingat usia Valentino Rossi yang tak lagi muda.
Kebangkitan Fabo Quartararo membuat Rossi harus legawa tempatnya di tim pabrikan diambil oleh pebalap muda asal Perancis tersebut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.