KOMPAS.com - Andrea Dovizioso (Ducati) sementara ini memimpin klasemen MotoGP 2020 hingga seri ketujuh. Dia mengumpulkan 84 poin dari tujuh kali turun aspal musim ini.
Meski memimpin, Dovizioso hanya satu kali naik podium utama, tepatnya pada MotoGP Austria di Sirkuit Red Bull Ring, 16 Agustus 2020.
Sebelumnya, dia juga sempat naik podium pada seri pembuka, MotoGP Spanyol, dengan menempati posisi ketiga.
Lima seri lainnya, dia berhasil finis tetapi sempat terpuruk dengan finis urutan ke-11 pada seri MotoGP Ceko.
Melihat kondisi memimpin klasemen meski hanya dua kali naik podium, pebalap asal Italia itu tertawa.
Baca juga: Sekalipun Tak Cedera, Marc Marquez Belum Tentu Bisa Menangi Semua Balapan MotoGP 2020
Dia menganggap dirinya lamban tetapi bisa menempati posisi tertinggi pada klasemen MotoGP 2020.
"Melihat klasemen hari ini membuat saya tertawa," kata Dovi dikutip GPOne.
"Karena tentu sulit menjadi yang pertama di klasemen dengan cara membalap yang pelan," jelas dia.
"Akan tetapi, ini yang terjadi. Sangat lucu namun kami memang tampil bagus di beberapa balapan dan meraih poin," ungkap dia.
Ke depan, lanjut Dovi, dia tak ingin membiarkan pesaingnya merebut posisi yang dia tempati pada klasemen MotoGP.
Baca juga: Akui Tak Kompetitif, Rossi Menyerah Kejar Gelar Juara Dunia MotoGP 2020?
Oleh sebab itu, Andrea Dovizioso akan banyak belajar dari data yang dimiliki oleh rekannya di Ducati sekaligus anak didik Valentino Rossi, yakni Francesco Bagnaia.
Ya, Francesco "Pecco" Bagnaia merupakan pebalap yang sempat dipoles oleh Valentino Rossi di tim Moto2, SKY Racing Team VR46.
Pada tahun 2018, Bagnaia meraih gelar juara dunia Moto2 dengan seragam SKY Racing Team VR46. Musim berikutnya, dia direkrut Pramac Racing Ducati menemani Jack Miller.
Pecco Bagnaia menunjukkan peforma heroik saat tampil di Sirkuit Misano pada seri MotoGP San Marino dan MotoGP Emilia Romagna.
Baca juga: Gagal di Misano, Valentino Rossi Tetap Optimistis Tatap MotoGP Catalunya
Saat tampil pada balapan pertama, Bagnaia sukses finis kedua dan naik podium untuk pertama kali dalam kariernya pada MotoGP.
Kemudian pada seri MotoGP Emilia Romagna, sejatinya dia sempat memimpin barisan. Tetapi Pecco mengalami crash ketika balapan kurang tujuh lap lagi.
Berkat performa tersebut, Dovizioso merasa heran dengan pebalap 23 tahun itu mampu tampil hebat di kala rider Ducati lainnya menderita.
"Saya terus mempelajari data milik Bagnaia. Dia pembalap yang menggunakan ban sama, tetapi mempunyai cara berbeda dalam mengendarainya," kata Dovizioso dikutip dari GPone.
Baca juga: Penyebab Bagnaia Crash di MotoGP Emilia Romagna, Korban Pelindung Visor Helm Quartararo?
"Dia mengeremnya sedikit, lalu langsung melesat saat menikung. Ini adalah hal yang berbeda seperti yang biasa kami lakukan."
"Dia bisa membuat perbedaan dan melakukan semua hal ini dengan baik," ucap Dovizioso menambahkan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.