KOMPAS.com - Pebalap Yamaha baik tim pabrikan dan tim satelit harus ekstra kerja keras guna tetap tampil apik pada MotoGP 2020 hingga musim depan.
Dua pebalap Monster Energy Yamaha, Valentino Rossi dan Maverick Vinales, lalu dua rider Petronas Yamaha SRT, Fabio Quartararo dan Franco Morbidelli, memiliki masalah krusial soal mesin.
Kepala kru Maverick Vinales, Esteban Garcia, tidak menampik bahwa Yamaha sedang berada dalam periode sulit, setidaknya hingga MotoGP 2021.
Buktinya, Yamaha mengalami pasang surut performa pada lima balapan pertama MotoGP 2020.
Baca juga: Lagi, Valentino Rossi Kritik Performa Ban Michelin
Berhasil mendominasi dua balapan pertama, termasuk menyapu bersih podium pada MotoGP Andalusia, Yamaha justru mengalami kesulitan dalam tiga balapan terakhir.
Fabio Quartararo tak sekuat ketika dirinya mampu mencetak kemenangan pada seri MotoGP Spanyol dan MotoGP Andalusia.
Pun demikian dengan Maverick Vinales (Monster Energy Yamaha) yang selalu finis kedua pada balapan MotoGP Spanyol dan MotoGP Andalusia.
Mengoleksi 40 poin dari dua seri pertama MotoGP 2020, Vinales tampil melempem dengan hanya mendulang 8 poin dari tiga seri terakhir.
Baca juga: Klasemen MotoGP Jelang GP San Marino, Valentino Rossi Keluar dari 5 Besar
Hanya Valentino Rossi yang terbilang konsisten. Namun, pencapaian pebalap berjuluk The Doctor itu juga tidak terbilang impresif.
Mampu finis ketiga di MotoGP Andalusia, The Doctor sesudahnya tak mampu finis lebih baik dari posisi kelima.
Melansir BolaSport dari DAZN, msalah mesin disinyalir menjadi penyebab para pembalap Yamaha kesulitan untuk tampil konsisten di MotoGP 2020.
Yamaha menjadi pabrikan yang paling boros dalam memakai alokasi mesin.
Baca juga: Valentino Rossi dkk Sia-siakan Absennya Marc Marquez dari MotoGP
Hampir seluruh pembalap pabrikan garpu tala tersebut telah menghabiskan stok mesin yang bisa mereka pakai musim ini.
Yamaha pun sempat mengajukan permohonan untuk melakukan perbaikan mesin demi alasan keamanan meski akhirnya batal.
"Musim ini dan musim depan akan sangat sulit, segalanya terhenti: pengembangan mesin, dan evolusi tidak akan berjalan secepat yang kami inginkan," kata Esteban Garcia, dikutip dari Tuttomotoriweb.
Status sebagai pabrikan non-konsesi plus regulasi khusus akibat pandemi membuat Yamaha tidak dapat mengutak-atik mesin mereka hingga akhir musim depan.
Baca juga: MotoGP San Marino Dihadiri Penonton, Valentino Rossi Ungkap Harapan
Satu-satunya hal yang bisa dilakukan oleh Yamaha adalah memaksimalkan masa pakai mesin motor dari masing-masing pembalap.
Menjelang seri keempat MotoGP Austria Valentino Rossi sempat mengaku bahwa putaran mesin motornya "sedikit dikurangi" karena masalah tersebut.
Rossi sendiri telah kehilangan 1 dari 5 mesin yang bisa dipakainya pada MotoGP 2020.
Yamaha menariknya dari alokasi untuk menyelediki masalah yang dialami The Doctor hingga gagal finis pada seri pembuka.
"Memang benar kami kehilangan sebuah mesin, bahkan Rossi dan Franco Morbidelli, tetapi apa yang kami lakukan adalah memperpanjang jarak tempuh," ucapnya Garcia.
Baca juga: Rumor, Dovizioso Bisa Curi Tempat Rossi di Tim Satelit Yamaha
"Pada akhirnya Anda yang mengelolanya, tetapi memang benar kami telah kehilangan beberapa keuntungan karena ini."
Garcia berusaha tetap berpikir positif.
"Terkadang kami kehilangan sesuatu karena situasi yang berbeda, namun kami memiliki sesuatu yang tidak dimiliki oleh rival kami ketika situasi menguntungkan kami," pungkasnya. (Agung Kurniawan)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.