KOMPAS.com - Petinggi Yamaha Lin Jarvis menceritakan bagaimana rumitnya proses perpindahan Valentino Rossi ke tim satelit.
Valentino Rossi dipastikan tidak lagi membela Monster Energy Yamaha untuk musim depan.
Mulai MotoGP 2021, The Doctor kemungkinan besar akan membalap untuk tim satelit Petronas Yamaha SRT.
Posisinya di tim pabrikan akan digantikan oleh Fabio Quartararo, yang saat ini memuncaki klasemen MotoGP 2020.
Baca juga: Valentino Rossi Berharap Yamaha Susul Perkembangan Suzuki di MotoGP
Rossi dan kubu Yamaha SRT kabarnya sudah saling mengakui bahwa di antara mereka telah terjadi kesepakatan.
Muncul kabar bahwa peresmian Rossi ke tim satelit itu akan dilakukan pada seri balap MotoGP San Marino 2020, September mendatang.
Terkait hal tersebut, Managing Director Yamaha Lin Jarvis pun angkat bicara.
Menurut pria asal Inggris itu, proses perpindahan Rossi ke tim satelit masih belum sepenuhnya rampung.
Baca juga: Ducati Terus Lirik Anak Didik Valentino Rossi Gantikan Dovizioso
Sebab, menurutnya, transfer itu melibatkan banyak pihak, yakni Rossi sendiri, Yamaha, dan Petronas SRT.
"Proses ini menjadi sebuah proses rumit karena ada tiga pihak yang terlibat, dia (Rossi) akan menandatangani kontrak dengan Yamaha, tetapi bakal berada di tim Petronas," kata Lin Jarvis, dilansir BolaSport.com dari Todocircuito.
"Jadi kami perlu kesepakatan tiga arah. Percayalah, proses ini memang rumit dan butuh waktu untuk menyelesaikannya," ucap Jarvis menegaskan.
Lebih lanjut, Jarvis menyatakan bahwa sudah ada tiga tim hukum dari Malaysia, Jepang, dan Rossi untuk bisa merampungkan proses kepindahan ini secepatnya.
Baca juga: Sisi Unik Valentino Rossi, Memaksimalkan Kelemahan secara Konsisten
"Saya dapat mengatakan telah mengirim laporan lengkap dan final untuk menyiapkan semuanya, ada tim hukum dari Malaysia, Jepang, dan juga Valentino. Jadi, ini rumit," kata dia.
Valentino Rossi saat ini bertengger di peringkat tujuh klasemen MotoGP 2020 dengan koleksi 45 poin.
Pebalap 41 tahun itu terpaut 25 poin dari Quartararo yang berada di puncak. (Agung Kurniawan).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.