KOMPAS.com - Pebalap tim Petronas Yamaha SRT, Franco Morbidelli, angkat bicara soal sanksi yang diberikan FIM MotoGP Steward kepada Johann Zarco (Reale Avintia Racing).
Johann Zarco mendapat sanksi sehingga harus memulai balapan dari pit lane pada MotoGP Styria di Sirkuit Red Bull Ring, Minggu (23/8/2020) malam WIB.
Sanksi yang diberikan kepada Zarco merupakan buntut kecelakaan horor pada balapan MotoGP Austria di sirkuit serupa, Minggu (16/8/2020).
Kala itu, Zarco terlibat kecelakaan dengan Morbidelli pada lap kesembilan, sebelum Tikungan 3 Sirkuit Red Bull Ring.
Baca juga: Buntut Kecelakaan Horor MotoGP Austria, Zarco Resmi Dijatuhi Hukuman
Kecelakaan tersebut mengancam keselamatan beberapa rider, terutama duo pebalap Monster Energy Yamaha, Valentino Rossi dan Maverick Vinales.
Mereka hampir tersambar motor Zarco dan Morbidelli yang melayang setelah kecelakaan.
Seusai balapan MotoGP Austria, Morbidelli menjadi orang yang paling vokal menyalahkan Zarco.
Dia bahkan sempat melancarkan kritik keras dengan menyebut Zarco sebagai pembunuh karena menjadi penyebab kecelakaan.
Morbidelli kemudian meminta maaf atas ucapannya tersebut.
Baca juga: Jelang MotoGP Styria, Morbidelli Minta Maaf Pernah Sebut Zarco Pembunuh
Kendati demikian, Morbidelli tetap bersikeras menunjuk Zarco sebagai pihak yang harus bertanggung jawab atas kecelakaan mengerikan di MotoGP Austria.
Dia pun mengungkapkan pendapatnya kepada para steward selaku pihak yang berwenang.
Para Steward menyatakan Zarco bersalah setelah mendengar pendapat sejumlah pebalap dan menyaksikan semua bukti video yang tersedia.
Terkait hal itu, Morbidelli menegaskan bahwa dirinya tak bermaksud balas dendam kepada Zarco.
Baca juga: Valentino Rossi Disindir Legenda MotoGP soal Johann Zarco
Dia hanya ingin ada tindakan tegas terhadap kesalahan yang dilakukan pebalap asal Perancis tersebut.
"Saya mengatakan dia pantas pendapatkan hukuman karena melakukan kesalahan," kata Morbidelli, dikutip dari PaddockGP.
"Saya tidak bermaksud balas dendam pada Zarco, seperti yang diklaim beberapa orang. Saya memang berkata kasar untuk menentangnya, tetapi hanya karena saya baru saja mempertaruhkan nyawa pada kecepatan 300 kilometer per jam."
"Saya hanya meminta agar dia dihukum karena melakukan kesalahan. Sekarang saya harus berkonsentrasi pada pekerjaan saya," tegas Morbidelli.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.