KOMPAS.com - Valentino Rossi mengakui bahwa MotoGP musim 2020 berjalan penuh tekanan.
Tidak seperti musim-musim sebelumnya yang dilangsungkan dalam 19 seri, MotoGP 2020 hanya menggelar 15 balapan dengan catatan GP Qatar cuma melombakan kelas Moto2 dan Moto3.
Berkurangnya jumlah seri MotoGP untuk musim 2020 merupakan imbas dari pandemi Covid-19 yang terjadi secara global.
Sejauh ini, MotoGP telah menggelar empat seri yaitu dua di Sirkuit Jerez (Spanyol) lalu dilanjutkan di Brno (Republik Ceko) dan terakhir di Red Bull Ring (Austria).
Dari empat balapan yang sudah digelar, penampilan Valentino Rossi belum bisa disebut konsisten.
Baca juga: Fakta Menarik MotoGP Austria: Dominasi Ducati, Red Flag Berkibar, Rossi Lolos dari Maut
Pebalap tim Monster Energy Yamaha itu gagal finis pada GP Spanyol di Sirkuit Jerez yang merupakan seri pembuka dari rangkaian jadwal MotoGP 2020.
Usai gagal finis pada balapan pembuka, Rossi kemudian tampil lebih baik dengan merebut podium ketiga pada seri kedua yang juga dilangsungkan di Jerez dengan tajuk MotoGP Andalusia.
Namun, Rossi gagal melanjutkan tren podium pada MotoGP Ceko di mana ia hanya mampu finis di urutan kelima.
Kemudian pada MotoGP Austria yang berlangsung penuh drama, termasuk insiden maut kecelakaan Johann Zarco dan Franco Morbidelli yang membuatnya nyaris celaka, Rossi kembali mencatatkan finis di urutan kelima.
Baca juga: Lolos dari Maut pada MotoGP Austria, Rossi: Kami Sangat Beruntung
Setelah balapan di Red Bull Ring, Rossi mengakui bahwa ia merasakan tekanan menjalani kejuaraan dunia musim ini.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan