Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Hukuman Mati" Andrea Iannone Dianggap April Mop

Kompas.com - 03/04/2020, 10:20 WIB
Mochamad Sadheli

Penulis

Sumber gpone

KOMPAS.com - Karier pebalap MotoGP, Andrea Iannone, berada di garis akhir. Dia mendapatkan hukuman 18 bulan karena kasus doping.

Andrea Iannone terbukti melakukan doping saat hasil tes membuktikan dirinya positif berupaya meningkatkan performa dengan mengonsumsi streoid.

Adapun tes doping tersebut pasca balapan MotoGP Malasyia 2019 pada bulan November lalu.

Hukuman 18 bulan dilarang tampil di ajang MotoGP terhitung sejak Desember 2019.

Pahitnya, karier Iannone membalap di MotoGP seakan di ujung tanduk. Pasalnya, kontrak pebalap Italia di Aprilia berakhir pada akhir musim 2020.

Baca juga: Jadwal MotoGP 2020 Terbaru, Kembali Mundur

Sementara hukumannya baru berakhir saat balapan MotoGP musim 2021 sudah bergulir hingga seri ketujuh. Dia baru bisa kembali tampil pada tahun 2022 mendatang, tanpa kejelasan tim.

Terlebih, ketika dia bisa kembali ke MotoGP, usia Iannone sudah menginjak angka 32 tahun, bukan umur emas bagi seorang atlet.

Situasi tersebut yang membuat jurnalis GPOne, Paolo Scalera, menyebutnya seperti "hukuman mati".

Iannone saat ini sedang berjuang melakukan banding ke Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS).

Baca juga: Respons Aprilia MotoGP soal Hukuman 18 Bulan Andrea Iannone

Bak sudah jatuh tertimpa tangga, banding tersebut pastinya terkendala oleh pandemic virus corona atau Covid-19 yang sedang berkecamuk di Jagad Raya.

CAS menangguhkan pertemuan empat mata untuk sidang dengar pendapat hingga 1 Mei 2020.

Penundaan tersebut juga kemungkinan besar bakal diperpanjang mengingat virus corona belum menunjukkan angka penurunan di banyak negara di dunia, termasuk Swiss yang notabene tempat CAS berada.

Keputusan Federasi Balap Motor Internasional (FIM) melalui CDI tersebut pun mendapatkan sorotan dari pengamat MotoGP, Carlo Pernat.

Baca juga: Gagal Tes Doping, Andrea Iannone Dilarang Tampil di MotoGP 2020

Dia menilai hukuman yang dijatuhkan kepada Andrea Iannone tak ubahnya seperti lelucon di tiap 1 April atau yang lebih dikenal dengan April mop.

"Ini pasti hanyalah sebuah lelucon April mop," kata Carlo Pernat dikutip GPOne.

"Saya pikir tak ada cara yang lain untuk menggambarkan hukuman yang dijatuhkan kepada Andrea Iannone.

"Anda tidak seharusnya merusak karier seorang pebalap dengan cara semacam itu, karena ini tak dapat dipahami," tuturnya menjelaskan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Madura United Vs Borneo FC: Sape Kerrab Ogah Terbuai Memori Indah

Madura United Vs Borneo FC: Sape Kerrab Ogah Terbuai Memori Indah

Liga Indonesia
Skenario Man City dan Arsenal Juara Liga Inggris, Selisih Gol Bisa Menentukan

Skenario Man City dan Arsenal Juara Liga Inggris, Selisih Gol Bisa Menentukan

Liga Inggris
Bali United Vs Persib: Optimisme Hodak di Tengah Bayangan Rekor Buruk

Bali United Vs Persib: Optimisme Hodak di Tengah Bayangan Rekor Buruk

Liga Indonesia
Demi Juara Liga Inggris, Pemain Arsenal Rela Jadi Suporter Tottenham

Demi Juara Liga Inggris, Pemain Arsenal Rela Jadi Suporter Tottenham

Liga Inggris
Tekad Satoru Mochizuki Tingkatkan Performa Timnas U17 Putri Indonesia

Tekad Satoru Mochizuki Tingkatkan Performa Timnas U17 Putri Indonesia

Timnas Indonesia
Arsenal Cetak Sejarah, Lampaui Rekor 'The Invincibles' Pimpinan Wenger

Arsenal Cetak Sejarah, Lampaui Rekor "The Invincibles" Pimpinan Wenger

Liga Inggris
Bologna ke Liga Champions, Sejarah Motta, Fondasi Mihajlovic

Bologna ke Liga Champions, Sejarah Motta, Fondasi Mihajlovic

Liga Italia
Timnas Indonesia Pantang Remehkan Filipina, Pemain U23 Jangan Kecil Hati

Timnas Indonesia Pantang Remehkan Filipina, Pemain U23 Jangan Kecil Hati

Timnas Indonesia
Klasemen Proliga 2024, Jakarta STIN BIN No 1 Putra, Popsivo Polwan Belum Terkalahkan

Klasemen Proliga 2024, Jakarta STIN BIN No 1 Putra, Popsivo Polwan Belum Terkalahkan

Sports
Piala Asia U17 Putri 2024 Bukan Titik Akhir, Garuda Pertiwi Mau Terus Belajar

Piala Asia U17 Putri 2024 Bukan Titik Akhir, Garuda Pertiwi Mau Terus Belajar

Timnas Indonesia
Persib Vs Bali United, Kisah Marcos Flores dan Kutukan Maung Bandung

Persib Vs Bali United, Kisah Marcos Flores dan Kutukan Maung Bandung

Liga Indonesia
Mantan Pemain Real Madrid Latih PSBS Biak Musim Depan

Mantan Pemain Real Madrid Latih PSBS Biak Musim Depan

Liga Indonesia
Kekalahan dari Arsenal Sisakan Rentetan Catatan Buruk Man United

Kekalahan dari Arsenal Sisakan Rentetan Catatan Buruk Man United

Liga Inggris
Gregoria Mariska Catatkan Smes Terkencang Selama Uber Cup 2024

Gregoria Mariska Catatkan Smes Terkencang Selama Uber Cup 2024

Badminton
Bayer Leverkusen 50 Laga Tak Terkalahkan, Xabi Alonso Incar Tiga Gelar

Bayer Leverkusen 50 Laga Tak Terkalahkan, Xabi Alonso Incar Tiga Gelar

Bundesliga
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com