Seri Balap MotoGP Spanyol Resmi Ditunda

KOMPAS.com - Maraknya penyebaran virus corona kembali berdampak pada jadwal balap motor bergengsi dunia, MotoGP.

Seri MotoGP Spanyol yang sedianya akan digelar di Sirkuit Jerez-Angel Nieto pada 1 hingga 3 Mei 2020 mendatang, resmi ditunda karena wabah virus corona yang semakin memprihatinkan.

Kepastian tersebut diketahui lewat pernyataan resmi badan tertinggi balap motor dunia ( FIM), International Road Racing Teams Association (IRTA), dan Dorna Sport selaku penyelenggara.

"FIM, IRTA, dan Dorna Sports menyesal mengumumkan penundaan seri GP Spanyol, yang akan diadakan di Circuito de Jerez-Angel Nieto dari tanggal 1 hingga 3 Mei. Wabah virus corona yang sedang berlangsung membuat gelaran harus dijadwal ulang."

"Karena situasi terus berubah, tanggal baru untuk GP Spanyol baru bisa dikonfirmasi ketika situasi lebih jelas terkait kapan tepatnnya bisa memungkinkan menggelar ajang ini. Kalender revisi akan dpublikasikan segera," demikian pernyataan yang diunggah pada laman resmi MotoGP, Kamis (26/3/2020) sore WIB.

Due to the ongoing coronavirus outbreak, the #SpanishGP ???????? has been postponed ????

Full details in the article below ??https://t.co/pVTTW4Cyhb

— MotoGP™???????? (@MotoGP) March 26, 2020

Baca juga: Silverstone Pertimbangkan Opsi Refund Jika F1 dan MotoGP Inggris Dibatalkan

Sejauh ini, sudah ada lima seri MotoGP musim 2020 yang terganggu karena pandemi virus corona.

Sebelumnya Dorna Sports, telah membatalkan seri Qatar yang hanya memperlombakan kelas Moto2 dan Moto3.

Seri Qatar sejatinya akan digelar di Sirkuit Losail, awan bulan ini.

Selain itu, tiga seri berikutnya, yakni Thailand, Texas dan Argentina juga harus tertunda karena alasan serupa.

Baca juga: Valentino Rossi Mundur dari Daftar Pebalap MotoGP Virtual

Menurut Pusat Sistem Sains dan Teknik Universitas Johns Hopkins, per Kamis (26/3/2020) malam WIB, jumlah kasus positif virus corona di Spanyol mencapai 49.515 orang.

Angka tersebut membuat Negeri Matador menjadi negara keempat dengan jumlah kasus virus corona terbanyak setelah China, Italia, dan Amerika Serikat.