KOMPAS.com - Valentino Rossi "ditantang" legenda MotoGP Giacomo Agostini untuk berani menyatakan pensiun dari dunia balap motor.
Valentino Rossi mulai keteteran. Di usianya yang sudah 42 tahun, dia melambat dan kalah saing dengan para pebalap MotoGP lain yang masih muda.
Pada musim 2021, Rossi belum juga mencetak podium. Jangankan naik podium, meraih 10 besar saja dia keteteran.
Pemilik sembilan gelar juara dunia Grand Prix itu sejauh ini sudah melakoni enam balapan pada MotoGP 2021.
Prestasi terbaiknya adalah finis ke-10 pada balapan kandangnya alias MotoGP Italia di Sirkuit Mugello, Minggu (30/5/2021).
Valentino Rossi kini tercecer di peringkat ke-19 klasemen MotoGP dan baru mengoleksi 19 poin.
Rider Petronas Yamaha SRT itu terpaut jauh, 90 poin, dari Fabio Quartararo (Monster Energy Yamaha) di puncak klasemen.
Laju tidak meyakinkan Rossi musim ini membuat dirinya didesak untuk gantung sarung tangan balap alias pensiun.
Salah satu sosok yang meyiratkan bahwa waktu Rossi di dunia balap motor sudah habis adalah legenda MotoGP Giacomo Agostini.
"Saya tidak berpikir dia bisa bahagia ikut balapan dengan cara seperti itu, terutama ketika dia biasanya selalu memetik hasil bagus sebelumnya," kata Agostini, sebagaimana dikutip dari Motosan, Rabu (2/6/2021).
"Saya menghormati ide-idenya, tetapi saya juga percaya bahwa adalah tepat untuk memahami kapan saatnya untuk pensiun," imbuhnya.
"Anda harus memiliki keberanian untuk mengatakan cukup," ucap pemegang 15 gelar juara dunia itu.
Valentino Rossi sebelumnya pernah menyatakan bahwa dia akan mengambil keputusan bertahan atau pensiun setelah sembilan race MotoGP 2021.
Artinya, pebalap berpaspor Italia akan melakoni tiga balapan lagi sebelum membuat keputusan.
Terlepas dari itu semua, Rossi dan para pebalap lainnya akan melakoni seri balap ketujuh, MotoGP Catalunya 2021, akhir pekan ini.
Rangkaian MotoGP Catalunya dijadwalkan berlangsung di Sirkuit Barcelona-Catalunya, Montmelo, pada 4-6 Juni 2021.
https://www.kompas.com/motogp/read/2021/06/02/17400038/giacomo-agostini--valentino-rossi-harus-tahu-kapan-waktunya-pensiun