Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Evolusi Motor Valentino Rossi di MotoGP: Dari NSR500 hingga YZR-M1 2021

KOMPAS.com - MotoGP 2021 akan menjadi petualangan baru bagi Valentino Rossi. Tak lagi bersama tim pabrikan, kini The Doctor membela tim satelit Petronas Yamaha SRT.

Rossi yang kini berusia 42 tahun bakal menjalani musim ke-22 berlaga di kelas premier. Lebih dari dua dekade membalap di MotoGP, rider kelahiran Urbino, Italia, itu berhasil meraih tujuh gelar juara dunia.

Selama itu pula, motor balap yang menjadi tunggangan Rossi mengalami evolusi. Berawal dari Honda NSR500 pada musim debutnya, hingga kini ia akan menunggangi Yamaha YZR-M1 2021 bersama Petronas Yamaha SRT.

Melansir laman resmi MotoGP, berikut adalah evolusi motor Valentino Rossi di MotoGP.

Honda NSR500 (2000-2001)

Honda NSR500 menjadi kuda besi Valentino Rossi pada musim debutnya di kelas premier, saat itu masih bernama GP500. Pebalap yang identik dengan nomor 46 itu memakai NSR500 selama dua musim.

Debut di kelas premier pada 2000 bersama tim satelit Nastro Azzurro Honda, Rossi sukses menjadi runner-up dunia. Ketika itu perolehan poin The Doctor pada akhir musim (209) terpaut 49 angka dari sang juara, Kenny Roberts Jr dari Suzuki.

Pada musim berikutnya, masih bersama Nastro Azzurro, motor NSR500 mengantarkan Rossi meraih gelar juara dunia kelas premier pertamanya. Kali ini, The Doctor tampil dominan sepanjang musim dengan menjuarai 11 dari 15 seri.

Honda RC211V (2002-2003)

Pada musim 2002 di mana Dorna mengizinkan penggunaan motor 4-tak dengan kapasitas mesin 990cc, Rossi pindah ke tim pabrikan Repsol Honda.

The Doctor pun sukses mempersembahkan dua gelar juara dunia kepada pabrikan berlogo sayap mengepak tersebut yaitu pada 2002-2003. Selama dua musim itu pula, Rossi mendominasi balapan dengan motor Honda RC211V.

Namun, kebersamaan Valentino Rossi dan Honda hanya berlangsung singkat. Pada musim berikutnya, Rossi pindah ke Yamaha.

Yamaha YZR-M1 (2004-2010, 2013-saat ini)

Dua musim pertama membela pabrikan Yamaha berjalan mulus bagi Valentino Rossi, di mana ia sukses menjadi juara dunia musim 2004 dan 2005 dengan YZR-M1 sebagai tunggangannya.

Namun, dominasi The Doctor bisa dipatahkan oleh Nicky Hayden dan Casey Stoner yang menjadi juara dunia pada 2006 dan 2007.

Rossi kemudian menjadi juara dunia lagi pada 2008 dan 2009, setelah kapasitas mesin diturunkan menjadi 800cc. The Doctor pun mengukir sejarah sebagai pebalap yang bisa menjadi juara dunia dengan tiga kapasitas mesin berbeda.

Rossi sempat meninggalkan Yamaha pada 2011, lalu kembali pada 2013. Sayangnya, pada periode keduanya bersama pabrikan Garpu Tala dengan kapasitas mesin sudah naik menjadi 1000cc, The Doctor seperti kehilangan tajinya.

Pada akhir musim 2020, Rossi meninggalkan tim pabrikan Yamaha dan bergabung dengan tim satelit Petronas Yamaha SRT. Meski kini membela tim satelit, The Doctor tetap mendapat dukungan penuh dari tim pabrikan termasuk motor YZR-M1 spesifikasi terbaru.

Keputusan Valentino Rossi pindah ke Ducati yang juga berasal dari Italia berujung pada kegagalan.

Bergabung dengan Ducati adalah mimpi buruk bagi Rossi. The Doctor gagal menaklukkan Desmosedici yang dikenal memiliki power beringas. Ia tak mampu meraih satu pun kemenangan bersama tim asal Bologna itu.

Selain deretan motor di atas, Rossi juga pernah membesut Aprilia RS125 (125cc) dan Aprilia RS250 (250cc). Klik tautan berikut ini untuk melihat galeri foto evolusi motor Valentino Rossi >> KLIK DI SINI.

https://www.kompas.com/motogp/read/2021/03/03/14200088/evolusi-motor-valentino-rossi-di-motogp--dari-nsr500-hingga-yzr-m1-2021

Terkini Lainnya

Uber Cup 2024: Apresiasi untuk Indonesia, Bersiap Lawan Korsel di Semifinal

Uber Cup 2024: Apresiasi untuk Indonesia, Bersiap Lawan Korsel di Semifinal

Badminton
Semifinal Piala Uber 2024: Ester Akhiri Penantian 14 Tahun

Semifinal Piala Uber 2024: Ester Akhiri Penantian 14 Tahun

Badminton
Live Streaming Jepang Vs Uzbekistan di Final Piala Asia U23 2024

Live Streaming Jepang Vs Uzbekistan di Final Piala Asia U23 2024

Internasional
Gratis! Nonton Final Euro 2024 Langsung di Olympiastadion Berlin, Cek Caranya

Gratis! Nonton Final Euro 2024 Langsung di Olympiastadion Berlin, Cek Caranya

BrandzView
Jadwal Playoff Indonesia Vs Guinea Menuju Olimpiade, Mulai Pukul 19.00 WIB

Jadwal Playoff Indonesia Vs Guinea Menuju Olimpiade, Mulai Pukul 19.00 WIB

Timnas Indonesia
Timnas U20 Bakal Ikut Turnamen di Perancis

Timnas U20 Bakal Ikut Turnamen di Perancis

Liga Indonesia
Selepas Kalah dari Irak, Timnas U23 Indonesia Dilarang Sentuh Bola

Selepas Kalah dari Irak, Timnas U23 Indonesia Dilarang Sentuh Bola

Liga Indonesia
Hasil Piala Uber 2024: Ester Menang Sengit, Indonesia Tembus Semifinal!

Hasil Piala Uber 2024: Ester Menang Sengit, Indonesia Tembus Semifinal!

Badminton
Indonesia Diminta Jadi Kandidat Tuan Rumah Kejuaraan Dunia Basket U19

Indonesia Diminta Jadi Kandidat Tuan Rumah Kejuaraan Dunia Basket U19

Sports
Indonesia Vs Irak: Laga yang Menyulitkan dan Menentukan di 15 Menit Terakhir

Indonesia Vs Irak: Laga yang Menyulitkan dan Menentukan di 15 Menit Terakhir

Timnas Indonesia
Hasil Piala Uber 2024: Apri/Fadia Berjaya, Indonesia 2-0 Thailand

Hasil Piala Uber 2024: Apri/Fadia Berjaya, Indonesia 2-0 Thailand

Badminton
Gregoria Akhirnya Menang atas Intanon, Indonesia 1-0 Thailand

Gregoria Akhirnya Menang atas Intanon, Indonesia 1-0 Thailand

Badminton
Indonesia vs Irak: Dukungan Ali Jasim untuk Garuda Muda agar Tampil di Olimpiade

Indonesia vs Irak: Dukungan Ali Jasim untuk Garuda Muda agar Tampil di Olimpiade

Timnas Indonesia
Piala Asia U23, Saat Shin Tae-yong Masih Pertanyakan Kinerja Wasit…

Piala Asia U23, Saat Shin Tae-yong Masih Pertanyakan Kinerja Wasit…

Timnas Indonesia
Piala Asia U23 2024: STY Apresiasi Timnas Indonesia, Sebut Garuda Maju Drastis

Piala Asia U23 2024: STY Apresiasi Timnas Indonesia, Sebut Garuda Maju Drastis

Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke