Dalam penjelasannya, Alberto Puig menggambarkan motor Honda sebagai kuda besi yang sangat tangguh.
Menurut Alberto Puig, motor pabrikan Honda bukanlah kendaraan balap yang bisa digunakan oleh semua rider.
Dia menjelaskan bahwa motor tersebut memiliki kesulitan tersendiri, yang sangat melekat pada DNA Honda.
Lewat motor itu, Honda seolah menjabarkan visi mereka sebagai tim yang memiliki hasrat juara dan pantang menyerah.
"Merupakan semangat untuk menang dan pantang menyerah, dengan tujuan untuk selalu membangun motor yang lebih baik," kata Alberto Puig, dikutip dari Motosan.es.
"Budaya dan semangat balap Honda sangat berharga dalam dunia balap motor," ujar Alberto Puig.
"Anda perlu tahu cara mengendarainya. Motor ini tangguh dan memiliki banyak tenaga, bukan motor yang bisa dengan mudah Anda gunakan kemanapun Anda mau," tutur Alberto Puig.
Penjelasan ini secara tidak langsung membuktikan kekuatan Marc Marquez yang sudah membalap bersama tim pabrikan Repsol Honda sejak 2013.
Marc Marquez tak butuh waktu lama untuk beradaptasi dengan ketangguhan motor Honda.
Pebalap asal Spanyol itu langsung menjadi juara dunia kelas utama MotoGP pada musim debutnya.
Marc Marquez pun mampu mendominasi balapan MotoGP, paling tidak hingga musim 2019, sebelum dirinya mengalami cedera dan harus menepi lama.
Dalam delapan tahun terakhir (2013-2020), dia sudah mengoleksi enam gelar juara dunia.
Sementara itu, hanya ada dua pebalap yang mampu mengganggu dominasi Marc Marquez, yakni Jorge Lorenzo (Yamaha) selaku juara dunia 2015 dan Joan Mir (Suzuki Ecstar) sebagai kampiun musim 2020.
Saat Marc Marquez mampu menjinakkan motor Honda, terdapat sederet pebalap yang terbukti tak bisa melakukan hal serupa.
Salah satunya adalah Jorge Lorenzo yang sempat membalap bersama Repsol Honda pada 2019.
Motosan.es menulis, Jorge Lorenzo dianggap tak bisa beradaptasi dengan motor Honda setelah hanya mampu finis di peringkat ke-19 tanpa satu pun raihan podium.
Kehebatan Marc Marquez kemudian diakui oleh Alberto Puig yang menyebut dirinya sebagai pebalap paling berbakat di tim Repsol Honda.
Dalam pengakuannya, Alberto Puig juga menyebut satu nama yang dinilai memiliki bakat mengendarai motor Honda, Casey Stoner.
Bersama Honda, Casey Stoner pernah meraih satu gelar juara dunia MotoGP, tepatnya pada musim 2011.
"Mereka adalah dua pebalap paling berbakat. Saat Anda melakukan apa yang Anda inginkan dengan Honda, perbedaan dengan motor lain sangat besar," ujar Alberto Puig.
"Mungkin dengan motor lain, pengendara tidak bisa membuat perbedaan sebesar ini," tutur Alberto Puig menambahkan.
https://www.kompas.com/motogp/read/2021/02/13/12000058/penjelasan-alberto-puig-soal-motor-honda-jadi-bukti-kehebatan-marc-marquez