KOMPAS.com - Mantan pebalap MotoGP, Jorge Lorenzo, memberikan klarifikasi atas dugaan tindakan penggelapan pajak yang dialamatkan kepada dirinya.
Melansir BolaSport.com, Kamis (10/12/2020), nama Jorge Lorenzo muncul dalam laporan investigasi bernama "Red Charisma", sebuah dokumen yang dikumpulkan oleh pengadilan tinggi Spanyol yang berisikan para pengemplang pajak dengan mengalihkan aset.
Surat kabar El Confidental melaporkan bahwa Jorge Lorenzo menggunakan sebuah sistem untuk memindahkan aset ke Andorra, Monako, dan Swiss.
Menurut hasil investigasi, aset yang digelapkan Lorenzo pada tanggal 31 Juli 2013 memiliki nilai 850 ribu euro (sekitar Rp14 miliar).
Pemilik tiga gelar juara dunia MotoGP itu diketahui mulai menetap di London (Inggris) pada 2012. Setelah itu, ia pindah ke Andorra dan kemudian Lugano (Swiss) yang merupakan tempat tinggalnya sekarang.
Terkait dugaan tindakan penggelapan pajak tersebut, Jorge Lorenzo pun memberikan klarifikasinya.
Berikut isi klarifikasi Jorge Lorenzo yang ia sampaikan melalui akun Twitter pribadinya, dilansir Diario Sport.
"Mengingat informasi yang diterbitkan kemarin oleh 'El Confidental' (dan telah disuarakan oleh banyak media lain), saya ingin mengklarifikasi:
Pertama, bahwa saya tidak tahu atau belum meminta jasa Tn. Alejandro Perez Calzada, orang yang diduga bertanggung jawab atas plot "Charisma". Tautan ke jaringan pencucian uang dan penggelapan pajak adalah berita yang berliku-liku dan palsu.
Meskipun 'El Confidental' telah melanjutkan untuk meralat berita tersebut, saya ingin memperingatkan bahwa pengacara saya akan menuntut setiap media yang mengulangi berita tersebut.
Kedua, saya telah tinggal dan membayar pajak saya di Swiss sejak 2013. Pemerintah negara itu mempertahankan status saya sebagai pembayar pajak dan mengetahui komposisi dan lokasi aset saya. Tidak ada yang buram.
Ketiga, mengenai Badan Pajak Spanyol, saya ingin mengklarifikasi bahwa saya telah membayar semua pajak saya yang telah diklaim.
Namun, pengacara saya tidak puas dengan interpretasi Badan Pajak Spanyol (yang menganggap saya penduduk Spanyol) dan mereka menuntut dana sejumlah ini".
Ini bukan kali pertama Jorge Lorenzo menjadi target otoritas pajak Spanyol.
Pada 2019, Lorenzo juga dianggap mangkir membayar pajak senilai 40 juta euro (Rp 684 miliar kurs saat ini) di Spanyol.
Angka itu merupakan nominal yang semestinya dibayarkan Jorge Lorenzo selama menjadi pebalap dari 2013 hingga 2016.
https://www.kompas.com/motogp/read/2020/12/10/23260948/klarifikasi-jorge-lorenzo-soal-dugaan-kasus-penggelapan-pajak