Alasan Rossi Begitu Berharga di Mata Morbidelli, Momen Ditinggal Ayah

KOMPAS.com - Dua pebalap Petronas Yamaha SRT di MotoGP 2021, Valentino Rossi dan Franco Morbidelli, terkenal sangat dekat di dalam maupun luar trek balap.

Bagi Morbidelli, Rossi bukan hanya seorang senior maupun guru. Akan tetapi, dia juga menganggap pebalap 41 tahun itu sebagai orang yang berperan dalam kehidupannya.

Terlebih sepeninggal ayah dari Morbidelli ketika dirinya masih berada di usia muda.

Ayah Morbidelli, Livio, meninggal dunia setelah memutuskan gantung diri pada 13 Januari 2013.

Franky, sapaan akrab dia, bahkan sempat mengkir dari dunia balap selama 10 bulan setelah sang ayah meninggal dunia.

Namun, Rossi tahu betul dengan bakat Franky. Pebalap 41 tahun itu kemudian membujuk kembali Morbidelli agar kembali ke trek.

"Rossi adalah orang yang paling saya kagumi dan saya berutang banyak kepadanya," kata Morbidelli, dilansir dari Corriere della Sera via Corsedimoto.

"Setelah ayah saya meninggal, Rossi memanggil saya ke sebuah ruangan dan berkata akan selalu siap membantu jika saya membutuhkannya."

"Dia telah melatih saya, membantu saya, dan menginspirasi saya," ucap pembalap berdarah Italia-Brasil itu menambahkan.

Karier Franco Morbidelli semakin terbantu ketika akademi pembalap VR46 diresmikan oleh Rossi pada 2014.

Berbekal gelar juara Kejuaraan Eropa Superstock 600 pada 2013, Morbidelli berhasil begabung dengan tim Italtrans untuk tampil di kelas Moto2 pada musim 2014.

Sejak saat itu Morbidelli terus menelurkan prestasi.

Morbidelli menjadi pembalap akademi VR46 pertama yang sukses menjadi juara dunia ketika memenangi ajang Moto2 pada 2017.

Franky juga menjadi pembalap besutan Rossi pertama yang mampu meraih kemenangan pada kelas MotoGP.

Morbidelli akan menjadi rekan setim Rossi setelah The Doctor resmi bergabung dengan Petronas Yamaha SRT pada musim depan. (Ardhianto Wahyu Indraputra)