Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Perilaku Valentino Rossi Mulai Berubah Setelah Kematian Simoncelli

KOMPAS.com - Perilaku dan pandangan Valentino Rossi mengenai balapan MotoGP dianggap mulai berubah setelah kematian Marco Simoncelli.

Hal itu diungkapkan ayah Jorge Lorenzo, Chico.

Menurut Chico, Valentino Rossi adalah pebalap kejam dan sering melakukan kecurangan sebelum Simoncelli meninggal pada 2011.

Chico berpendapat seperti itu karena ingat beberapa kejadian dalam balapan yang memperlihatkan sifat buruk Valentino Rossi.

Salah satu kejadian yang diingat Chico adalah ketika Rossi membawa kursi ke podium juara pada MotoGP Malaysia 2006.

Chico menilai hal itu dilakukan Rossi untuk mengolok-olok Dani Pedrosa yang sempat duduk di kursi roda pada sesi latihan bebas MotoGP Malaysia karena cedera lutut.

"Kenyataannya, Rossi selalu membantah (mengejek Pedrosa). Rossi mengaku membawa kursi ke podium karena kelelahan menunggu upacara penyerahan trofi juara," kata Chico dikutip dari situs Corsedimoto, Minggu (4/10/2020).

"Setelah berbicara dengan Carmelo Ezpeleta (CEO Dorna Sport), dia memutuskan membawa kursi itu ke podium," tutur Chico.

Hal lain yang diingat Chico soal sifat buruk Rossi adalah kecurangan terhadap Sete Gibernau, Max Biaggi, dan Casey Stoner.

"Gibernau adalah orang pertama yang menderita karena permainan busuk Rossi (MotoGP Spanyol 2005). Rossi terus mengganggu Gibernau sampai ke luar lintasan dan juga saat di podium," tutur Chico.

"Saat bersaing dengan Biaggi, Rossi juga selalu menggunakan strategi yang sama. Di Laguna Seca (Amerika Serikat), Rossi menyalip Stoner di tikungan Corkscrew. Manuver itu membahayakan Stoner yang langsung terjatuh," ucap Chico menambahkan.

Meski masih mengingat sifat buruknya, Chico menilai Rossi saat ini sudah jauh berbeda.

Chico menilai Rossi mulai berubah menjadi lebih baik setelah sahabatnya, Marco Simoncelli, meninggal dunia pada 2011.

"Saat Jorge Lorenzo menjadi pesaingnya, Rossi masih terus mencoba semua jenis strategi untuk menang. Namun, hal itu tidak berhasil," kata Chico.

"Valentino Rossi mulai berubah sejak 23 Oktober 2011 (Simoncelli meninggal dunia). Momen itu mungkin membuat Rossi mengerti bahwa MotoGP adalah olahraga berbahaya yang bisa membuat orang kehilangan nyawa," ucap Chico.

Sebelum meninggal dunia pada 2011, Simoncelli memang dikenal sangat dekat dengan Valentino Rossi.

Simoncelli pada awal kariernya sudah berguru ke Rossi sejak debut di kelas 250cc musim 2006-2007.

Di sisi lain, Rossi dalam beberapa kesempatan sering membela Simoncelli yang kerap dikritik karena gaya balapnya sangat ugal-ugalan.

Namun, persahabatan keduanya tidak berlangsung lama karena Simoncelli meninggal dunia pada usia 24 tahun.

Simoncelli meninggal dunia setelah mengalami kecelakaan pada lap kedua balapan MotoGP Malaysia 2006.

Kepergian Simoncelli itu sangat memukul Rossi yang juga "terlibat" dalam kecelakaan di Sirkuit Sepang tersebut.

Demi menghormati Simoncelli, Valentino Rossi pada akhirnya memutuskan mendirikan akademi pebalap, VR46 Riders Academy.

Rossi menyebut salah satu alasan dirinya mendirikan VR46 Riders Academy adalah pengalaman menjadi mentor Simoncelli.

https://www.kompas.com/motogp/read/2020/10/04/18000008/perilaku-valentino-rossi-mulai-berubah-setelah-kematian-simoncelli

Terkini Lainnya

Final Thomas Cup 2024, Fajar/Rian Akui Lawan Lebih Berani dan Cerdik

Final Thomas Cup 2024, Fajar/Rian Akui Lawan Lebih Berani dan Cerdik

Badminton
Hasil Final Piala Thomas 2024: Fajar/Rian Kalah, Indonesia 0-2 China

Hasil Final Piala Thomas 2024: Fajar/Rian Kalah, Indonesia 0-2 China

Badminton
Alasan Staf Kemenpora Bocorkan Diskusi dengan Mancini soal Marselino dkk

Alasan Staf Kemenpora Bocorkan Diskusi dengan Mancini soal Marselino dkk

Timnas Indonesia
Final Thomas Cup 2024, Ginting: Saya Tak Bisa Keluar dari Tekanan Shi Yu Qi

Final Thomas Cup 2024, Ginting: Saya Tak Bisa Keluar dari Tekanan Shi Yu Qi

Badminton
Cerita di Balik Marselino dkk Curi Perhatian Roberto Mancini dan Asistennya

Cerita di Balik Marselino dkk Curi Perhatian Roberto Mancini dan Asistennya

Timnas Indonesia
Hasil Final Piala Thomas 2024: Ginting Takluk dari Shi Yu Qi, Indonesia 0-1 China

Hasil Final Piala Thomas 2024: Ginting Takluk dari Shi Yu Qi, Indonesia 0-1 China

Badminton
Alasan di Balik PSM Tak Konsisten Sepanjang Liga 1 2023-2024

Alasan di Balik PSM Tak Konsisten Sepanjang Liga 1 2023-2024

Liga Indonesia
Courtois Kembali Main Bela Real Madrid, Catat Clean Sheet

Courtois Kembali Main Bela Real Madrid, Catat Clean Sheet

Liga Spanyol
Line Up dan Link Live Streaming Final Piala Thomas 2024 Indonesia Vs China

Line Up dan Link Live Streaming Final Piala Thomas 2024 Indonesia Vs China

Badminton
Run The City Medan Diikuti 1.000 Pelari, Usung Konsep Point to Point

Run The City Medan Diikuti 1.000 Pelari, Usung Konsep Point to Point

Liga Indonesia
Greysia Polii Bangga Tim Uber 2024, Angkat Perempuan Indonesia

Greysia Polii Bangga Tim Uber 2024, Angkat Perempuan Indonesia

Badminton
Bangga Bisa Tampil di Final, Siti/Ribka Akui Keunggulan Ganda China

Bangga Bisa Tampil di Final, Siti/Ribka Akui Keunggulan Ganda China

Badminton
Hasil Final Piala Uber 2024: Ester Kalah, Indonesia Runner-up

Hasil Final Piala Uber 2024: Ester Kalah, Indonesia Runner-up

Badminton
Cetak Sejarah, Girona akan Main di Liga Champions untuk Pertama Kali

Cetak Sejarah, Girona akan Main di Liga Champions untuk Pertama Kali

Liga Spanyol
Top Skor Liga Inggris: Cetak Quattrick, Haaland Teratas dengan 25 Gol

Top Skor Liga Inggris: Cetak Quattrick, Haaland Teratas dengan 25 Gol

Liga Inggris
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke