KOMPAS.com - Keputusan Valentino Rossi tidak pensiun sebagai pebalap MotoGP musim depan turut mendapat komentar dari mantan rivalnya, Max Biaggi.
Max Biaggi mengaku sangat menghormati keputusan Rossi yang masih terus balapan meski kini sudah berusia 41 tahun.
Meski demikian, Max Biaggi menilai Rossi harus berhati-hati dengan keputusannya tersebut.
Sebab, semakin lama berkarier sebagai pebalap MotoGP, Rossi akan terus mendapat pesaing-pesaing baru yang jauh lebih muda.
Max Biaggi menilai generasi baru pebalap MotoGP secara tidak langsung akan menghambat ambisi Rossi kembali menjadi juara dunia.
"Saya tidak bisa memberi nasihat apa pun untuk Rossi soal keputusan pensiun," ucap Max Biaggi dikutip dari situs GP One, Selasa (26/9/2020).
"MotoGP adalah ajang balap motor terbaik. Saya sedikit memahami keputusan Rossi yang masih melanjutkan kariernya," kata Max Biaggi.
"Dalam hal sportivitas, yang saya tahu hanyalah pandangan seorang pebalap. Ketika Anda seorang juara, Anda akan menjadi target pebalap lain untuk dikalahkan," tutur Max Biaggi menambahkan.
"Seorang pebalap muda yang mungkin masih sering terlambat menekan rem motor tentu akan sangat bangga mengatakan mereka telah menyalip seorang Valentino Rossi," ucap Max Biaggi.
Sebelumnya, Max Biaggi juga sudah memberi peringatan kepada Rossi. Max Biaggi mengakui bahwa Rossi saat ini adalah pebalap MotoGP yang paling berpengalaman.
Namun, Max Biaggi menilai pengalaman saja tidak cukup untuk menjadi juara dunia MotoGP karena balapan sekarang lebih kompleks.
Pekan lalu, Valentino Rossi resmi menandatangani kontrak kerja sama dengan tim satelit asal Malaysia, Petronas Yamaha SRT.
Rossi akan menjadi pebalap Petronas Yamaha SRT mulai musim depan dengan durasi kontrak satu tahun.
Hal itu menjadikan Petronas Yamaha SRT tim satelit pertama yang dibela Valentino Rossi sepanjang kariernya sebagai pebalap MotoGP.
Meski demikian, Valentino Rossi tetap akan mengendarai motor tim pabrikan Monster Energy Yamaha seperti yang dialamai Fabio Quartararo musim ini.
Rossi memilih terus melanjutkan kariernya setidaknya sampai musim depan untuk mewujudkan ambisi meraih gelar juara dunia ke-10.
Termasuk Biaggi, banyak kalangan yang sudah menyatakan ragu dengan kemampuan Rossi saat ini.
Hal itu tidak lepas dari inkonsistensi Valentino Rossi.
The Doctor, julukan Valentino Rossi, sudah tiga tahun lebih tidak pernah menjadi pemenang balapan MotoGP.
Kali terakhir Rossi menjadi pemenang balapan adalah ketika naik podium juara MotoGP Belanda 2017.
Musim ini, Rossi baru satu kali naik podium. Momen itu terjadi saat Rossi finis di urutan tiga MotoGP Andalusia.
Terbaru, Rossi gagal finis pada MotoGP Catalunya karena mengalami kecelakaan di tikungan 2 Sirkuit Barcelona akhir pekan lalu.
Gagal mendapat poin dari MotoGP Catalunya membuat posisi Rossi di klasemen pebalap semakin tidak menguntungkan.
Setelah melakoni delapan balapan, Rossi kini menempati peringkat 11 klasemen pebalap MotoGP 2020 dengan koleksi 58 poin.
Rossi untuk sementara tertinggal 50 poin dari Fabio Quartararo (Petronas Yamaha SRT) yang berada di puncak klasemen.
https://www.kompas.com/motogp/read/2020/09/29/16000038/-pebalap-muda-yang-masih-lambat-tekan-rem-akan-bangga-salip-valentino