KOMPAS.com - Seperti biasa setiap ada crash besar di dunia MotoGP, Alpinestars merilis telemetri kecelakaan. Kali ini, penyedia baju pengaman para rider tersebut mengungkap data di balik insiden Maverick Vinales di MotoGP Styria pada Minggu (27/8/2020).
Maverick Vinales melompat dari motornya saat ia melaju dengan kecepatan lebih dari 200 kilometer/jam.
Vinales mengambil tindakan tersebut setelah rem motornya tak berfungsi ketika dirinya mencapai akhir lintasan start/finis di Red Bull Ring, Spielberg, Austria.
Rider tim pabrikan Yamaha tersebut melompat dari motornya langsung ke aspal dan sempat sliding beberapa meter hingga mencapai gravel trap.
Tanpa penumpang, M1 tunggangannya melaju tanpa henti sebelum menabrak air fence di Tikungan 1 dan terbakar.
Beruntung, Vinales keluar dari kecelakaan ini tanpa cedera berarti. Rider asal Catalunya tersebut bisa jalan dari lokasi kejadian walau ia menabrak aspal dengan keras.
Menurut data yang dirilis oleh Alpinestars, Vinales lompat dari motornya tepat saat tunggangannya berlari 218 km/jam.
Benturan Vinales dengan aspal mempunyai kekuatan 23,45 gaya gravitasi bumi.
Sebagai pembanding, kerasnya benturan ini masih di bawah kejadian yang menimpa Marc Marquez saat tangannya tertabrak motor sendiri setelah mengalami crash di MotoGP Spanyol pada pekan pertama musim.
Ketika itu, Marquez merasakan benturan sebesar 26 kali gaya gravitasi bumi dengan ban motornya sendiri.
Vinales lalu sliding di aspal selama 4,8 detik dan diakhiri dengan jungkir balik selama 1,9 detik sebelum ia berhenti di gravel trap.
Tech-Air adalah sistem perlindungan airbag badan atas yang dipakai para pembalap MotoGP. Sistem elektronik di dalam Airbag Control Unit (ACU) menggunakan baterai lithium-ion yang bisa digunakan selama 25 jam berkendara sebelum harus diisi ulang.
ACU dilapisi pelindung punggung berbahan polymer yang ekstra ringan tetapi sangat tahan terhadap benturan.
Airbag di sekujur badan atas bisa menahan benturan ekstrem dan berkembang dalam waktu sekitar 25 milidetik.
Sensor dari gyroscope dan akselerometer senantiasa mengukur momentum para pembalap dan mendeteksi apakah seorang rider melewati batas inersia atau kelembaman dan mengaktifkan mekanisme airbag.
Dua selongsong gas terkompresi lalu meledak untuk mengisi airbag dan pelindungnya.
Setelah beberapa menit, padding tersebut mengempis sendiri.
https://www.kompas.com/motogp/read/2020/08/27/17400068/data-maverick-vinales-saat-lompat-dari-motor-motogp-dengan-kecepatan-218