Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Fabio Quartararo, Cara Realistis Rossi Hambat Prestasi Marquez?

KOMPAS.com - Pebalap Petronas Yamaha, Fabio Quartararo, tampil mengejutkan pada dua seri pembuka musim balap MotoGP 2020.

Fabio Quartararo berhasil memenangi dua balapan beruntun yang dihelat di Sirkuit Jerez, masing-masing pada seri MotoGP Spanyol pada 19 Juli, dan seri MotoGP Andalusia pada 26 Jull.

Alhasil, Quartararo kini memuncaki klasemen sementara MotoGP 2020 dengan raihan 50 poin.

Pencapaian Quartararo bertolak belakang dengan raihan sang juara bertahan, Marc Marquez.

Juara dunia delapan kali sekaligus penguasa MotoGP dalam empat tahun terakhir itu, belum sama sekali meraih poin.

Pada seri MotoGP Spanyol, Marc Marquez gagal finis akibat kecelakaan.

Kecelakaan itu membuat Marquez mengalami cedera dan gagal membuatnya tampil di MotoGP Andalusia.

Ini merupakan pertama kalinya Marquez absen balapan sejak tampil di kelas MotoGP pada 2013 silam.

Dengan defisit 50 poin dari Quartararo, peluang Marquez mempertahankan gelar tentu terancam.

Apalagi, ia masih dalam upaya pemulihan cedera.

Hilangnya Ambisi Rossi Kejar Juara Dunia

Secara kebetulan, situasi yang terjadi di awal MotoGP 2020 ini berbarengan dengan mulai tidak ambisiusnya Valentino Rossi mengejar gelar juara dunia kesepuluh dalam kariernya.

Tak seperti tahun-tahun sebelumnya, legenda hidup MotoGP itu kini terlihat terlalu antusias dalam menetapkan target tinggi.

"Memang memalukan ketika Anda mendapat nol pada awal kejuaraan, hal itu sulit," kata Rossi dilansir BolaSport dari Crash.

"Namun, di luar masalah teknikal, masalah kami pada balapan pertama adalah saya kesulitan dan sangat lambat," ujar pebalap berusia 41 tahun ini.

"Kejuaraan musim ini lebih pendek dari biasanya, tetapi masih sangat panjang."

"Jadi targetnya, daripada memikirkan menjadi juara dunia adalah berusaha untuk menjadi kuat dan mencoba lebih kompetitif," ucap Rossi mengakhiri.

Sikap yang diperlihatkan Rossi ini tentu berbeda dari musim-musim sebelumnya.

Sampai 2019, Rossi masih kerap melontarkan ambisinya menjadi juara dunia lagi, walau ia menyadari hal itu akan sulit mengingat usianya yang sudah tak cukup kompetitif.

“Akan sulit untuk mendapatkan gelar, namun seperti biasa itu akan menjadi target saya. Jika motornya sebagus 2015, maka tidak ada alasan mengapa kita tidak bisa melakukannya," kata Rossi pada awal musim MotoGP 2019, seperti dikutip dari Speedweek.

Musim 2019 tak berjalan baik bagi Rossi.

Ia hanya dua kali naik podium dan mengakhiri musim di posisi ketujuh.

Musim 2015 sendiri jadi musim terakhir Rossi tampil kompetitif.

Pada tahun tersebut, ia terlibat rivalitas sengit dengan Jorge Lorenzo, walau akhirnya hanya berujung jadi runner-up.

Setelah musim 2015, seiring makin bertambahnya usia, Rossi juga tak pernah lagi terlibat persaingan merebut gelar juara.

Di sisi lain, Marquez makin menggila.

Ia empat tahun beruntun menguasai MotoGP, sampai akhirnya mampu mendekati jumlah perolehan gelar Rossi.

Marquez kini sudah mengoleksi delapan gelar juara dunia, alias hanya selisih satu gelar dari Rossi.

Jika mampu jadi juara MotoGP 2020, artinya Marquez sudah mampu menyamai pencapaian Rossi.

Pada usia yang baru menginjak 27 tahun, Marquez bahkan diprediksi bisa melewati prestasi Rossi.

Hal itulah yang sempat dikhawatirkan oleh Rossi.

“Saya percaya, Marc tidak akan memiliki masalah hingga mencapai gelar yang saya miliki. Tetapi pada saat ia mencapai sembilan, saya khawatir dia akan menyusul dengan segera,” kata Rossi pada Oktober 2019, seperti dikutip dari Speedweek.

Dari urutan peraih gelar juara dunia terbanyak sepanjang sejarah, Rossi masih menempati posisi ketiga, di bawah Giancomo Agostini (15 gelar) dan Angel Nieto (13 gelar).

Jumlah sembilan gelar yang dimiliki Rossi sama dengan yang dimiliki dua legenda lainnya, Mike Hailwood dan Carlo Ubbiali.

Adapun Marquez menguntit di posisi selanjutnya dengan delapan gelar juara dunia.

Jika hanya menghitung gelar juara dunia di kelas utama, Rossi berada di posisi kedua.

Urutannya adalah Agostini (8 gelar), Rossi (7 gelar), dan Marquez (6 gelar).

Datangnya Fabio Quartararo

MotoGP 2020 menjadi musim kedua Quartararo bertarung di kelas utama.

Ia mulai naik ke kelas MotoGP pada musim 2019 pada usia 20 tahun.

Seiring dengan besarnya peluang Quartararo jadi juara dunia 2020, Rossi juga seolah-olah tampak mulai menurunkan ego besarnya.

Setelah rela posisinya di tim pabrikan Yamaha digantikan Quartararo, Rossi kini juga merelakan pebalap yang 20 tahun lebih muda darinya itu punya kuasa dalam mengambil keputusan.

Setidaknya, hal itulah yang terlihat terkait masa depan Rossi di MotoGP 2021.

Rossi dikabarkan akan bergabung ke tim satelit Yamaha, Petronas SRT, yang notabene tim Quartararo saat ini.

Namun, Rossi menyebut penentuan anggota kru yang akan dibawanya ke Petronas SRT akan tergantung keputusan dari Quartararo.

Pertimbangan kru masih jadi faktor paling menghambat dalam proses tanda tangan kontrak Rossi di Petronas SRT.

"Karena bakal membela tim pabrikan, maka Fabio (Quartararo) yang harus ambil keputusan lebih dulu. Saya tak punya kuasa untuk menentukan," kata Rossi kepada GPone.

"David (David Munoz Kepala Kru Tim Rossi) akan ikut saya, tapi yang lain masih dipikirkan. Jelas akan ada perubahan besar bagi saya dan Fabio jika hanya sedikit kru yang ikut. Jika kru kami sama, maka perubahannya bakal kecil," ujar Rossi.

Rossi memang belum secara terbuka menyatakan dukungan penuhnya pada Quartararo dalam persaingan dengan Marquez.

Namun, dari gelagatnya, Rossi bisa jadi mulai memandang Quartararo sebagai cara realistis untuk membendung Marquez.

Karena pada usianya yang sudah 41 tahun, tentu sulit bagi Rossi jika harus bersaing terbuka dengan Marquez yang usianya jauh lebih muda.

Seperti yang sudah dilontarkan banyak orang, salah satunya dari mantan kepala kru Maverick Vinales dan Jorge Lorenzo, Ramon Forcada.

"Dengan datangnya para pebalap muda, dengan kecepatan yang mereka punya, memenangi balapan (bagi Rossi) di sebuah kondisi yang normal akan sangat rumit," ucap Forcada seperti dikutip dari Tuttomotoriweb.

https://www.kompas.com/motogp/read/2020/07/27/09400038/fabio-quartararo-cara-realistis-rossi-hambat-prestasi-marquez-

Terkini Lainnya

Hasil Thomas Cup 2024: Jonatan Penentu, Indonesia Tembus Final!

Hasil Thomas Cup 2024: Jonatan Penentu, Indonesia Tembus Final!

Badminton
Top Skor Liga 1 David da Silva Punya Pesaing

Top Skor Liga 1 David da Silva Punya Pesaing

Liga Indonesia
Piala Thomas 2024: Kunci Anthony Ginting Tumbangkan Penakluk Axelsen

Piala Thomas 2024: Kunci Anthony Ginting Tumbangkan Penakluk Axelsen

Badminton
Hasil Semifinal Thomas Cup 2024: Fajar/Rian Menang, Indonesia 2-0 Taiwan

Hasil Semifinal Thomas Cup 2024: Fajar/Rian Menang, Indonesia 2-0 Taiwan

Badminton
Indonesia Vs Guinea: Berjuang demi Olimpiade, Garuda Muda ke Paris Besok

Indonesia Vs Guinea: Berjuang demi Olimpiade, Garuda Muda ke Paris Besok

Timnas Indonesia
Setop Merundung Pemain Timnas U23 Indonesia!

Setop Merundung Pemain Timnas U23 Indonesia!

Liga Indonesia
Indonesia Vs Guinea, PSSI Tunggu Kabar Baik dari Klub Elkan Baggott

Indonesia Vs Guinea, PSSI Tunggu Kabar Baik dari Klub Elkan Baggott

Timnas Indonesia
Hasil Semifinal Thomas Cup 2024: Ginting Buka Keunggulan  Indonesia atas Taiwan 1-0

Hasil Semifinal Thomas Cup 2024: Ginting Buka Keunggulan Indonesia atas Taiwan 1-0

Liga Indonesia
Real Madrid vs Cadiz: Courtois akan Kembali Bermain!

Real Madrid vs Cadiz: Courtois akan Kembali Bermain!

Liga Spanyol
Link Live Streaming Playoff Indonesia Vs Guinea Menuju Olimpiade, Mulai Pukul 19.00 WIB

Link Live Streaming Playoff Indonesia Vs Guinea Menuju Olimpiade, Mulai Pukul 19.00 WIB

Timnas Indonesia
Indonesia Vs China di Final Uber Cup 2024, Ulangan 16 Tahun Silam

Indonesia Vs China di Final Uber Cup 2024, Ulangan 16 Tahun Silam

Badminton
Komang Ayu: Penentu Kemenangan, Bangga Masuk Final bersama Tim Uber

Komang Ayu: Penentu Kemenangan, Bangga Masuk Final bersama Tim Uber

Badminton
Susunan Pemain Indonesia Vs Taiwan di Semifinal Thomas Cup 2024, Fajar/Rian Kembali

Susunan Pemain Indonesia Vs Taiwan di Semifinal Thomas Cup 2024, Fajar/Rian Kembali

Badminton
Putaran Nasional Liga 3: Kans Lolos Menipis, ASIOP FC Wajib Sapu Bersih

Putaran Nasional Liga 3: Kans Lolos Menipis, ASIOP FC Wajib Sapu Bersih

Liga Indonesia
Siaran Langsung dan Link Live Streaming Piala Thomas 2024 Pukul 16.00 WIB

Siaran Langsung dan Link Live Streaming Piala Thomas 2024 Pukul 16.00 WIB

Badminton
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke