Heboh Oknum TNI Wisma Atlet Tulis Nomor Telpon di Paspor Mahasiswi yang Karantina

Kompas.com - 20/12/2021, 16:59 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah mahasiswi Indoneisa dari luar negeri yang menjalani karantina di Rumah Sakit Wisma Atlet Jakarta mengalami kejadian tidak mengenakkan. Paspor mereka dicoret dengan ditulisi nomor telepon oleh oknum tentara nasional Indonesia (TNI) yang bertugas di Wisma Atlet.

Kabar ini awalnya viral di media sosial dan kemudian dibenarkan oleh Komando Daerah Militer Jayakarta (Kodam Jaya) selaku pihak pelaksana operasional RSDC Wisma Atlet.

Dari foto yang tersebar di media sosial, tampak paspor mahasiswi itu ditulisi nomor telpon di halaman bagian dalamnya. Foto itu dilengkapi dengan keterangan "Halo min, mau share kelakuan tni di wisma atlet, nulis nomer hp di paspor dua temen cewe ku. Ganjen + ngerusak paspor".

Baca juga: Penumpang Sebut Tentara Jual Mi Instan Rp 40.000 di Bandara, Ini Kata Satgas Udara

Konfirmasi Kodam Jaya

Kepala Penerangan Kodam Jaya Letkol Cpm Dwi Indra Wirawan mengakui ada kesalahan prosedur yang dilakukan anggotanya. Ia mengatakan, anggotanya memang berhak untuk memeriksa serta memegang paspor pelaku karantina selama proses karantina di Wisma Atlet berlangsung.

Namun tindakan anggoatanya yang menulisi paspor mahasiswi itu dengan nomor telpon pribadinya telah menyalahi prosedur.

"Benar ada kesalahan prosedur yang dilakukan oleh anggota kami terhadap dokumen milik mereka," kata Indra saat dikonfirmasi Kompas.com, Senin (20/12/2021).

Baca juga: Nasib TKI Pulang ke Indonesia: Menunggu Semalaman di Bandara dan Terlantar di Wisma Atlet

Dwi menyebut pihaknya sudah memediasi oknum anggota TNI yang melanggar dan mahasiswi yang paspornya dicoret-coret. Pelaku pun sudah sepakat akan mengganti rugi dengan penggantian paspor yang baru.

"Hasil mediasi korban sepakat untuk tidak memperpanjang permasalahan," kata Indra.

Namun Indra memastikan oknum TNI yang mencoret-coret paspor itu tetap akan diberikan sanksi internal.

"Sangat disayangkan kejadian ini sampai terjadi, kami akan evaluasi agar tidak terulang kembali," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Komentar
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com