Ketika Antrean Warga dan Wartawan Dipotong Sejumlah Pejabat BUMN untuk Tes Covid-19

Kompas.com - 19/03/2020, 12:00 WIB
Jimmy Ramadhan Azhari,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

Saat itu, suana tak kondusif karena banyak warga yang memprotes hal tersebut. Namun, pada akhirnya mereka hanya bisa menerima. Adapula warga yang memilih beralih ke rumah sakit rujukan lain.

Setelah suasana aman, petugas RSPAD melakukan presensi terhadap warga yang masuk dalam daftar tunggu sejak hari Senin.

Warga yang masuk dalam daftar tunggu dan hadir kemudian diberikan nomor antrean, serta sebuah formulir.

Setelah mendapatkan semua itu, warga diarahkan untuk cek darah oleh pihak rumah sakit.

"Teman saya dapat nomor 17, saya nomor 19, 18 itu warga, nomor 20 temen saya lagi," kata B.

Di tengah antrean cek darah tersebut tiba-tiba datang sejumlah orang baru yang kemudian dipanggil lebih dahulu.

Orang-orang tersebut ada yang menggunakan seragam Angkasa Pura, adapula yang mengenakan baju batik.

Padahal, nama-nama mereka tidak masuk dalam daftar tunggu yang tadi disebutkan.

"Nomor antreannya kalau enggak salah 50an juga sampai 70 bahkan, saya bilang ke teman saya (nomor antrean 17), kayaknya lu diselak (diloncati) deh," ujar B.

Bahkan, kata B, ada nama yang dipanggil oleh pihak rumah sakit, namun belum hadir di RSPAD.

B dan teman-temannya sempat memprotes hal tersebut ke pihak rumah sakit. Mulanya mereka langsung memanggil sesuai nomor antrean, namun hanya beberapa saat, kembali para pejabat Angkasa Pura itu yang didahulukan.

"Mereka tahu kami wartawan, sempat ngomong juga sama mereka, si (orang) Angkasa Pura ini ngomong, kita baru rapat sama Mehub tanggal 29 (Februari), lah kita kan juga baru ketemu sama Menhub, lah gimana? Tetap antre kan seharusnya" tutur B.

Akhirnya, setelah dipotong oleh sejumlah pejabat tersebut, B baru mendapatkan pemeriksaan darah sekitar pukul 10.00 WIB.

Ia menjalani tes darah, rontgen paru-paru, dan konseling dengan dokter. Kegiatan pemeriksaaan baru selesai sekitar pukul 14.00 WIB.

Untungnya pelayanan yang dilakukan para tenaga kesehatan cukup baik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Komentar
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com