Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Rowman, Band Ungu Hampir Bubar Andai Album Ketiga Tak Sukses

Kompas.com - 19/04/2024, 11:42 WIB
Rintan Puspita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com- Muhamad Nur Rohman atau Rowman, musisi yang juga anggota band Ungu menceritakan nasib band tersebut yang saat itu bergantung pada kesuksesan album ketiga.

Saat itu sebenarnya mereka sebagai grup memiliki keputusan bahwa nasib mereka kedepan akan ditentukan dari sukses tidaknya album ketiga.

"Kita udah wanti-wanti sama anak-anak, gimana kalau ini enggak naik," kata Rowman dikutip dari YouTube Ferdy Element.

"Dulu kan mitosnya begitu, band itu penentuan di album ketiga. Kalau album ketiga enggak naik, bubar," lanjutnya.

Baca juga: Anggap Band Ungu Sudah Seperti Keluarga, Pasha: Seperti Obat

Rupanya mitos itu juga pernah dialami Ferdy yang mengatakan bahwa kesuksesan Element diraih di album ketiga dan menyusul kesuksesan lainnya.

"Gue di (album) tiga meledak, 'Rahasia Hati,'" ucap Ferdy.

"Itu dia, makanya sama. Makanya kita bilang, kalau enggak naik, bubar aja udah. Mau ngapain lagi," sahut Rowman.

Di album ketiga saat itu produser mereka memilih menjagokan lagu berjudul "Demi Waktu".

Baca juga: Pasha Ungkap Cerita Menarik di Balik Nama Band Ungu

"Sebetulnya kita tidak jagoin itu ('Demi Waktu'), lagunya ngepop banget," ucap Rowman.

"Cuma akhirnya produser milih lagu itu," imbuhnya.

Ternyata lagu ciptaan Enda yang dipilih produser itu menjadi awal kesuksesan Ungu.

Tapi tak hanya "Demi Waktu", beberapa lagu dari album Melayang juga menjadi hits seperti "Tercipta Untukku," "Aku Bukan Pilihan Hatimu."

Album Melayang yang dirilis pada Desember 2005 itu disebut berhasil terjual 250.000 copy hanya dalam waktu satu minggu.

Sebagai informasi, walaupun tak sesukses album ketiga, album pertama band Ungu sebenarnya sudah cukup akrab di telinga penonton sinetron. 

Karena saat itu lagu mereka "Bayang Semu" dari album pertama Laguku (2002), menjadi lagu tema sinetron ABG (RCTI).

Meski terbilang sukses, album ini baru mendapat Platinum Award setelah hampir 2 tahun sejak dirilis.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com