Chacha Frederica Dulu Emosional, Dico Ganindito: Sebagai Politisi Harus Bisa Menjaga Emosi

JAKARTA, KOMPAS.com- Mendampingi suaminya, Dico Ganindito yang menjabat sebagai Bupati Kendal, aktris Chacha Frederica akui karakternya dulu mudah emosional.

Menyadari sikapnya itu tak baik untuk dirinya dan juga karier Dico, Chacha memutuskan menceritakan kondisinya pada psikolog.

"Aku ngerasa kalau suami aku mau semakin besar, aku harus bisa makin tenang, makin damai sama diri aku," ujar Chacha dikutip dari YouTube Melaney Ricardo.

"Bukan aib loh kita pergi ke psikolog. Kayak kamu sakit ya pergi ke dokter. Harus ada solusi," kata Chacha.

Baca juga: Dukung Chacha Frederica Konsultasi ke Psikolog, Dico Ganindito: Dia Suka Gampang Marah

Perbedaan latar belakang pekerjaan ditambah trauma masa kecil Chacha yang pernah menjadi korban bully, diakui menjadi penyebab dirinya menjadi lebih ekspresif dalam bersikap. 

"Mas Dico kan pemimpin daerah, kalau aku pemain sinetron. Kita pemain sinetron ekspresif, makin berekspresi makin (oke)," ucap Chacha.

"Kalau jadi istri kepala daerah, bagusnya ekspresif atau enggak ekspresif? My childhood memory itu bukan salah mas Dico," kata Chacha kemudian.

Dico juga mengakui, sebenarnya sebelum Chacha menemui psikolog, dia sering mengingatkan agar Chacha bisa lebih menjaga emosinya.

Baca juga: Awal Pindah Kendal, Chacha Frederica Akui sampai Konsultasi dengan Psikolog

"Saya berkali-kali bilang sama Chacha 'kamu harus lebih tenang, lebih calm, jaga emosi,'" kata Dico.

"Biasa, di dunia politik banyak ketidakpastian, kita sebagai politisi ya kita harus bisa melihat dan menjaga emosi itu," sambungnya.

Walaupun tak banyak mempengaruhi kehidupan mereka pribadi, tapi sebagai kepala daerah, Dico merasa keputusan Chacha berkonsultasi dengan psikolog adalah hal yang tepat. 

"Kalau aku bukan tipikal yang enggak pengin membesarkan sesuatu, aku lebih selalu mengalah kalau ada sesuatu sama Chacha," ujar Dico.

"Tapi kalau impact-nya udah mulai keluar dari rumah tangga, melibatkan banyak orang, kayaknya ini perlu dijaga," lanjutnya.

Kesadaran Chacha untuk menemui psikolog itu juga akhirnya didukung oleh Dico.

Dico bahkan mulai merasakan perbedaan sikap Chacha setelah tiga bulan konsultasi.

""Setelah tiga bulan, aku tanya mas Dico, kamu gimana setelah aku ke psikolog?" ujar Chacha.

"Ternyata dia lebih nyaman, dan mas Dico gini 'kamu lanjutin deh,'" sambungnya menirukan perkataan Dico.