Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengacara Pasangan Prewedding Akan Laporkan Petugas TNBTS, Bintang Emon: Petugas Udah Padamin, Masih Disalahin

Kompas.com - 17/09/2023, 11:45 WIB
Rintan Puspita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com- Komika Bintang Emon buka suara tanggapi pernyataan tim kuasa hukum rombongan prewedding yang menyebabkan kebakaran padang savana Bukit Teletubbies di Gunung Bromo, Rabu (6/9/2023).

Untuk diketahui, meskipun telah meminta maaf atas kesalahan yang disebabkan, pihak kuasa hukum tersangka termasuk saksi, dalam hal ini pasangan prewedding, mengatakan akan melaporkan petugas Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS).

Bintang Emon kemudian memberikan pandangan atas sikap pengacara rombongan prewedding itu.

"Harusnya ya udah minta maaf, udah diem," kata Bintang dikutip dari akun Instagram @bintangemon.

Baca juga: Komentari Video Viral Magdalena, Bintang Emon: Nunjukin Followers Saya Segini Sudah Cukup Funny

"Ini malah ditambah, nyalahin petugasnya. Itu petugasnya udah padamin, udah sesek gara-gara..., masih aja disalahin," kata Bintang.

Bintang kemudian mengatakan, kalau mereka ingin menyalahkan orang lain, seharusnya mencari alasan yang lebih masuk akal.

"Kalau mau nyalahin, nyalahin yang lain. Nyalahin angin kek," ucap Bintang.

Komika yang sering memberikan pandangan kritis itu mengingatkan pentingnya seorang manusia memiliki logika dasar dalam menjalani hidup.

"'Kenapa enggak ada peraturan tertulis, kenapa enggak dicek pas masuk, kenapa enggak ditemenin sama petugasnya sampai dalam,'" kata Bintang menirukan hal yang disampaikan pihak pengacara tersebut sebagai alasan untuk melaporkan petugas TNBTS.

Baca juga: Suka Kritik Pemerintah, Bintang Emon: Aku Sebenarnya Sudah Tahan Diri

"Karena selama ini yang main ke sana punya logika dasar, punya common senses. Tumpukan super duper kering, jangan kena api, kebakaran dia. Sama kayak tangan kita, basah, jangan cabut colokan, kesetrum," ujarnya lagi.

Dengan mereka memiliki cara pikir seperti itu Bintang kemudian memberikan contoh sekaligus sentilan.

"Sama kayak kita nyeberang, enggak ada aturan wajib harus tengok kanan kiri, tapi logika dasarnya begitu," tutur Bintang.

"Mungkin masnya kalau nyebrang ngebut, lari, jadi pas ketabrak nuntut pemerintah. 'Kenapa enggak dibikin peraturan, kenapa enggak ada petugas Dishub yang temenin saya,'" imbuhnya.

Mempermasalahkan hal tersebut sebagai dasar untuk melaporkan petugas TNBTS, membuat Bintang yakin kejadian seperti ini yang akhirnya melahirkan banyak peraturan tidak penting di Indonesia.

"Logika dasar wajib banget dimiliki manusia. Yang gue gondok, ini titik awal aturan ribet ini," ucapnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com