JAKARTA, KOMPAS.com - Penonton Indonesia akan kembali disuguhkan film bergenre horor pada Oktober mendatang.
Salah satu entri yang siap mewarnai line-up Oktober adalah film berjudul Saranjana: Kota Ghaib.
Saranjana: Kota Ghaib merupakan film horor yang diangkat dari urban legend di Kalimantan Selatan.
Baca juga: Rilis Poster dan Trailer, Saranjana: Kota Ghaib Tampilkan Gedung-gedung Pencakar Langit
Konon katanya di sebuah titik di Kalimantan Selatan ada sebuah kota mistis tersembunyi yang memiliki peradaban modern dan maju.
Isu soal adanya Saranjana ini semakin didukung dengan pengalaman beberapa musisi hingga tukang ojek online yang mengaku pernah pergi ke kota tersebut.
Lantas, bagaimana dengan cerita dan filmnya? Apa saja cerita menarik di balik pembuatan Saranjana: Kota Ghaib?
Sutradara Johansyah Jumberan memastikan Saranjana: Kota Ghaib adalah horor yang berbeda dengan kebanyakan film lain.
Salah satu pembedanya tentu saja unsur cerita dan budaya yang diangkat di dalamnya.
Baca juga: Produksi Saranjana: Kota Ghaib Tertunda karena CGI
“Saranjana menurut saya genre horor yang sangat berbeda karena kebanyakan horor kan dari Jawa atau Sunda, kali ini ada sesuatu yang baru orisinal dari Kalimantan,” kata Jo dalam konferensi pers di Jakarta Pusat, Senin (11/9/2023).
Jo ingin mengajak penonton mengenal lebih dekat Kalimantan lewat film Saranjana: Kota Ghaib.
Jo mengatakan film debutnya sebagai sutradara ini akan menampilkan penggambaran Saranjana sebagai kota modern dan maju.
Perdebatan soal Saranjana sebagai kota modern memang sudah lama terjadi di media sosial.
Baca juga: Sutradara: Film Saranjana: Kota Ghaib Akan Gambarkan Kota Mistis yang Modern dan Maju
Saranjana disebut-sebut memiliki teknologi yang lebih canggih daripada Indonesia sendiri.
Namun, Jo menegaskan bahwa penggambaran ini merupakan fiksi dari imajinasinya.
Dengan konsep membangun sebuah kota baru, DHF Entertainment selaku rumah produksi sempat terhalang oleh penggunaan teknologi Computer-Generated Imagery (CGI).