Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah di Balik Tarzan Srimulat Punya Pangkat Militer, Singgung Peristiwa 1965 dan Perang Urat Saraf

Kompas.com - 24/08/2023, 15:51 WIB
Andika Aditia

Penulis


KOMPAS.com – Pelawak Toto Muryadi atau dikenal sebagai Tarzan Srimulat adalah salah satu komedian legendaris di Indonesia.

Tarzan sudah lebih dari 50 tahun bergelut dengan dunia lawak. Salah satu yang melekat darinya adalah atribut militer yang sering ia kenakan.

Ternyata, seragam militer yang sering digunakan Tarzan tak hanya sekadar properti saat menghibur penonton, melainkan ada kisah panjang di baliknya.

Tarzan masih mengingat betul bagaimana dirinya menjadi seniman saat terjadi peristiwa huru-hara 1965 yang sering di sebut sebagai Peristiwa G30S.

Baca juga: Akhirnya Pilih Bayar Denda Listrik Rp 72 Juta, Tarzan: Saya Takut Ribut

Saat itu, kata Tarzan, gonjang-ganjing politik itu juga merembet ke dunia seni, di mana semua kegiatan seniman harus di bawah sepengetahuan militer.

“Sebelumnya ada perjalanan (karier) ludruk Kodam ludruk Brimob, jadi saya tahun 65-66 waktu gencarnya (penumpasan) PKI, itu seniman enggak boleh main kalau enggak di bawah naungan ABRI, jadi saya ikut Brimob Batalyon 412,” ucap Tarzan seperti dikutip dari kanal YouTube Rhoma Irama Official, Kamis (24/8/2023).

Pelawak berusia 78 tahun ini menyebut dirinya saat itu melawak sambil memberikan edukasi ke masyarakat tentang ideologi negara, yakni Pancasila.

Hal ini dilakukan Tarzan sebagai bagian dari melawan pengaruh ideologi komunis yang sempat meluas beberapa tahun sebelumnya.

“Sambil melawak sambil melakukan penerangan untuk masyarakat, istilahnya saat itu perang urat saraf itu komandonya tetap Angkatan Darat, jadi dulu menghibur tahanan itu sering,” ucap Tarzan.

Baca juga: Sempat Didenda PLN Rp 90 Juta, Tarzan Srimulat Pastikan Permasalahannya Sudah Selesai

Sejak saat itu, Tarzan dipuji TNI yang saat itu masih bernama ABRI karena terbilang sukses memberikan edukasi lewat hiburan.

Dari kesuksesan tersebut, Tarzan secara resmi diminta untuk mengenakan atribut militer dalam banyak kegiatan melawak.

“Nah pas di Surabaya, saya kenal dengan komandan Garnisun, saya disuruh pakai pakaian tentara. Kalau warga sipil itu enggak boleh pakai pakaian tentara kalau enggak ada izin khusus. Tapi setelah itu saya sukses, ke mana-mana saya keliling diundang batalyon disuruh pakai pakaian militer,” ucap Tarzan.

Tarzan menjelaskan, dirinya saat itu sampai mendapatkan pangkat militer, yakni Kopral Kepala, yang merupakan pangkat tamtama peringkat pertama dalam kemiliteran di Indonesia.
Namun, Tarzan menyebut dirinya tak secara eksplisit mendapatkan pangkat tituler seperti musisi Idris Sardi dan presenter Deddy Corbuzier.

Baca juga: Saat Tarzan Srimulat Hadiahi Tukang Pijat Celana Jeans dan Tanda Tangan

Tarzan melanjutkan, pangkat Kopral Kepala ini juga ia kenakan saat diminta menghibur tentara Indonesia yang bertugas di luar negeri.

“Saat itu tapi saya tidak diberi pangkat tituler seperti Idris Sardi dan Deddy Corbuzier karena lain, karena UU TNI tahun 2004, yang tituler itu yang digunakan dan dimanfaatkan, kalau seumpamanya saya mau, tapi saya enggak mau, pertama karena saya enggak punya ijazah SMA, SMP saja enggak,” ucap Tarzan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com