Fakta tentang Jane Birkin, Aktris dan Penyanyi yang Jadi Ikon Mode

KOMPAS.com - Nama Jane Birkin akan selalu dikenang sebagai salah satu aktris dan penyanyi besar dunia.

Jasanya di bidang fesyen juga terabadikan lewat salah satu mode tas Hermes yang terinspirasi darinya.

Semasa hidupnya, Jane Birkin memang dijuluki sebagai fashion icon karena gaya busananya yang unik, inspiratif, dan tak lekang oleh waktu.

Kepergian Jane Birkin meninggalkan duka mendalam bagi keluarga dan orang-orang terdekatnya.

Dunia hiburan serta fesyen pun kehilangan salah satu influencer terbesarnya.

Baca juga: Jane Birkin, Aktris dan Inspirasi Tas Hermes, Meninggal Dunia

Berikut fakta dari kehidupan seorang Jane Birkin.

Kehidupan awal

Jane Birkin lahir dan besar di London, di mana kariernya dimulai dari film.  Birkin mulai muncul di film-film era 1960an dan sukses mencuri perhatian.

Pada tahun 1968, Birkin memutuskan untuk pindah ke Paris.

Namanya mulai semakin dikenal luas setelah membintangi film Slogan dan dipasangkan dengan Serge Gainsbourg.

Setahun setelahnya, Birkin mulai merambah dunia musik bersama Gainsbourg lewat lagu "Je t'aime... Moi non plus".

Lirik lagu tersebut dianggap terlalu eksplisit sehingga dilarang oleh Vatikan.

Birkin dan Gainsbourg lalu menjalani kehidupan kreatif dan romantis sebagai pasangan selama puluhan tahun.

Sepanjang kariernya di industri musik, Jane Birkin sudah menelurkan 14 album studio.

Album terakhir yang dirilisnya adalah Oh! Pardon tu dormais di tahun 2020.

Anak ikuti jejaknya

Jane Birkin memiliki tiga anak perempuan yang mengikuti jejaknya sebagai seorang aktris, penyanyi, sekaligus model.

Anak tertuanya, Kate Barry, kini berprofesi sebagai fotografer.

Anak keduanya, Charlotte Gainsbourg, mengikuti jejaknya menjadi musisi dan aktris serta fashion icon dengan caranya sendiri.

Sementara anak bontot, Lou Doillon, juga menetapkan diri menjadi model dan musisi.

Pertemuan unik dengan Hermes

Percaya atau tidak, awal mula nama Jane Birkin bisa masuk Hermes terjadi secara tak sengaja.

Pada tahun 1981, Birkin duduk di sebelah Chief Executive Hermes, Jean-Louis Dumas, di sebuah pesawat dengan tujuan penerbangan Paris-London.

Birkin, yang saat itu sudah memiliki dua anak, mengeluh pada Dumas tentang sulitnya menemukan tas yang tepat untuk seorang ibu.

Dumas lalu mendesain sebuah tas khusus dan menamainya Birkin.

Royalti dari Hermes

Dilansir Telegraph, Birkin awalnya menerima tas gratis dari Hermes karena telah menggunakan namanya untuk produk mereka.

Namun dalam beberapa tahun terakhir, Jane Birkin akhirnya menerima pembayaran royalti tahunan yang didonasikan untuk kegiatan amal.

Pada 2012, jumlah royalti yang diterima oleh Barkin mencapai 30.000 poundsterling atau setara dengan Rp 588 juta.

Meski begitu, Birkin tidak selalu melihat dari sisi yang sama dengan merek tersebut.

Pada tahun 2015, ia meminta namanya dicabut dari tas Hermes Croc Birkin setelah PETA melaporkan adanya kekejaman terhadap hewan dalam proses pembuatannya.

Beberapa bulan kemudian, Birkin menghentikan permintaan tersebut setelah sebuah pernyataan dari Hermes menyebut insiden dalam laporan PETA sebagai "ketidakberesan yang terisolasi".

Bukan kolektor tas Birkin

Meski tas Hermes tersebut terinspirasi darinya, Jane Birkin bukan kolektor tas Birkin.

Tak seperti para pencinta mode yang sangat kaya, Birkin adalah seorang wanita yang sederhana.

Pada tahun 2011, Vogue melaporkan bahwa dia hanya memiliki empat tas tangan Birkin.

Dia dikabarkan hanya menggunakan satu tas dalam satu waktu dan secara historis melelang model-model yang sudah usang dalam penggalangan dana sebelum menggantinya.

Cara unik menggunakan tas Birkin

Dalam sebuah wawancara dengan Vogue di tahun 2011, Jane Birkin mengungkapkan dia tak suka tasnya sama dengan orang lain.

Oleh sebab itu Birkin biasa menghiasi tas Birkinnya dengan pernak-pernik seperti stiker dan manik-manik.

"Saya selalu menggantungkan sesuatu di tas saya karena saya tidak suka tas saya terlihat seperti tas orang lain," katanya.