JAKARTA, KOMPAS.com - Menjadi ibu dari dua putri dan psikolog, selebgram Marsha Tengker atau Caca berbagi tips soal mengurus anak hingga menyembuhkan luka batin untuk orang dewasa.
Dalam mengurus anak tersebut, di antaranya ia membahas soal upaya agar anak menjauhi gawai dan menghadapi anak yang ketakutan ketika lukanya diobati.
Caca menyampaikannya saat menjadi pembicara di talkshow sebuah merek obat luka ternama, di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (11/7/2023).
Baca juga: Tips Caca Tengker Hadapi Ketakutan Anak Saat Lukanya Diobati
Sebagai informasi, Caca Tengker saat ini masih praktik sebagai psikolog profesional.
Ingin anak jauhi gawai, dimulai dari ibu
Menurut adik artis Nagita Slavina ini, gawai memberikan manfaat positif maupun negatif.
Untuk membuat anak mau jauh dari gawai, ibu harus memulainya lebih dahulu.
"Kalau mau nyuruh anak jauh dari gawai, emang ibunya sudah bisa?" ucap Caca Tengker.
Baca juga: Caca Tengker: Enggak Apa-apa Menjadi Lemah
Caca menerapkan prinsip bahwa gawai adalah hiburan tetapi mengingatkan anak bahwa ada kegiatan lain yang lebih bermanfaat.
Ia mencontohkan dengan mengajak anaknya bertemu teman-temannya secara tatap muka langsung.
Biarkan anak rasakan sakit
Ketika mengobati luka anak, orangtua tidak boleh panik dan bisa memberikan penjelasan bahwa rasa sakit di kulit terasa sejenak saja.
“‘Sebentar kok sakitnya, nanti sudah ditutup sudah enggak sakit lagi’. Jadi biarin dia juga ngerasain sendiri. Takut di anak itu wajar kok. Kalau anak enggak takut, kita yang lebih takut lho," ujar Caca Tengker.
Baca juga: Dilema Minta Anak Jauhi Gawai, Caca Tengker: Emang Ibunya Udah Bisa?
Melarang anak untuk menangis saat terluka adalah sesuatu yang harus dihindari.
"Jadi ketika dia takut bukan berarti ‘Shhh diam kamu enggak boleh nangis!’, namanya sakit, anak takut, wajar," ucap Caca Tengker.
Tidak apa merasa lemah
Luka batin mungkin saja terasa hingga seseorang telah menjadi dewasa bahkan orangtua.
Kata Caca, proses utama penyembuhan luka batin adalah kesadaran.
"Kadang-kadang kitanya sendiri suka denial, ‘Aku enggak apa-apa, aku bergerak maju lagi’. Tapi it’s okay lho buat menjadi lemah juga," tutur Caca Tengker.
Ia mengingatkan, manusia bukan makhluk sempurna sehingga kita bisa mengizinkan diri kita untuk membuat kesalahan atau merasa terluka.
Namun, kita juga harus mau merawat luka tersebut supaya tak semakin parah.
"Tapi seenggaknya pas (luka) itu bersih kita ngasih kesempatan luka itu sembuh, walaupun mungkin ada bekasnya," jelas Caca Tengker.