KOMPAS.com- Sutradara serial dokumentar In the Name of God: A Holy Betrayal dari Netflix berbagi cerita menakutkan tentang anggota sekte yang menguntit dirinya dan para korban selama proses pembuatan serial itu.
Cho Sung Hyun, direktur serial dokumenter, mengaku diikuti anggota dari kultus yang dia angkat ceritanya, JMS.
Ada banyak lika-liku selama pembuatan serial dokumenter, tetapi terjadinya kebocoran informasi pribadi diingatnya sebagai pengalaman yang menyeramkan bagi tim produksi.
Dia mengklaim anggota JMS, juga dikenal sebagai Christian Gospel Mission or Providence, menguntit, mengancam, dan meretas dia dan para korban yang berpartisipasi dalam dokumenter tersebut.
"Saya memiliki tongkat pertahanan diri tiga tingkat dan senjata bius di mobil saya. Ini tidak pernah terjadi dalam 15 tahun saya sebagai produser," ujar Cho Sung Hyun.
Serial ini mencakup empat kultus di Korea, yang pertama tentang JMS dan pemimpin kultusnya Jeong Myeong Seok, yang mengaku sebagai Mesias.
Dalam upaya untuk membela pemimpin dan agama mereka, anggota JMS secara fisik mengganggu para pemeran dan kru tim produksi In the Name of God: A Holy Betrayal.
Faktanya, di awal episode pertama, Maple, seorang korban muda dari Hong Kong, terlihat diikuti dari Bandara Incheon ke hotelnya segera setelah dia mendarat di Korea untuk berbicara menentang JMS.
Dia terus diawasi dari mobil di luar hotelnya.
Dalam sebuah wawancara di MBC Radio's Attention Kim Chong Bae, sutradara Cho Sung Hyun mengatakan bahwa meskipun dia mengganti tiket pesawat Maple tiga kali, anggota JMS akan datang ke bandara dan secara fisik menghentikannya naik pesawat dan meninggalkan Hong Kong.
Dia juga berbagi momen menakutkan anggota JMS yang menguntit seorang korban.
Baca juga: Diangkat dari Kisah Nyata, Serial In The Name of God: A Holy Betrayal Jadi Sorotan, Kenapa?
"Saat kami syuting dengan korban, di luar sedang hujan sehingga korban memandang ke luar jendela," ujar Cho.
"Kemudian, dia mendapat pesan yang mengatakan, 'Kamu juga melihat ke luar jendela? Hujan.’ Sangat menakutkan," imbuhnya.
Bahkan ada saat-saat sutradara Cho Sung Hyun curiga ada pengikut JMS di antara tim produksinya.
"Ada banyak situasi di mana saya bertanya-tanya bagaimana informasi ini diserahkan ke pihak lain," katanya.