3 Fakta Menarik Film Tumbal Kanjeng Iblis

JAKARTA, KOMPAS.com - Film Tumbal Kanjeng Iblis garapan sutradara Mizam Fadilah Ananda tayang di bioskop pada Kamis (22/12/2022).

Tumbal Kanjeng Iblis menjadi debut film horor Sheryl Sheinafia dan Yunita Siregar sepanjang kariernya di dunia seni peran.

Terdapat beberapa fakta menarik yang perlu diketahui sebelum menyaksikan film garapan rumah produksi Visinema Pictures dan Legacy Pictures tersebut.

Baca juga: Tumbal Kanjeng Iblis Bikin Jam Tidur Sheryl Sheinafia Jadi Terbalik

Politeisme dan Animisme

Produser Angga Dwimas Sasongko mengatakan, cerita film Tumbal Kanjeng Iblis merupakan hasil pengembangan kisah mengenai sebuah sekte atau kelompok aliran sesat.

Angga menjelaskan, pengembangan kisah dari film berdurasi 93 menit ini melalukan pendekatan politeisme dan animisme di Tanah Jawa.

"Tapi memang kisahnya sendiri berangkat dari pendekatan animisme di Tanah Jawa, di mana masa masih politeisme, masih animisme, dan itu coba kami kembangkan," kata Angga dalam jumpa pers di XXI PIM 2, Jakarta Selatan, Selasa (20/12/2022).

Mizam Fadilah Ananda mengungkapkan bahwa rapal atau mantra bahasa Jawa yang ada di dalam film tersebut sebenarnya tidak ada di dalam skrip.

Baca juga: Film Tumbal Kanjeng Iblis Kembangkan Cerita Politeisme dan Animisme di Tanah Jawa

Kata Mizam, rapal atau mantra bahasa Jawa itu merupakan hasil diskusinya dengan Putri Ayudya dan Laksmi Notokusumo.

Dok. Visinema Film Tumbal Kanjeng Iblis akan menjadi debut horor bagi aktris sekaligus penyanyi Sheryl Sheinafia. Film kolaborasi Visinema Pictures dan Legacy Pictures ini rencananya akan tayang di bioskop pada 22 Desember 2022.

Tembang Jawa

Artis peran Putri Ayudya mengungkapkan makna tembang Jawa yang dilantunkannya dalam film Tumbal Kanjeng Iblis.

Sebagai informasi, Putri Ayudya berperan sebagai Rosa, pemilik indekos yang mengikuti sekte atau aliran sesat.

"Intinya itu tentang berpasrah, menyerahkan segala jiwa raga untuk mendapatkan kemuliaan itu," ungkap Putri Ayudya.

Putri Ayudya menegaskan, bahwa tembang tersebut merupakan karya baru.

Simbol ikonik