Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pihak GBK Mengaku Kecewa dengan EO Berdendang Bergoyang

Kompas.com - 08/11/2022, 15:52 WIB
Cynthia Lova,
Dian Maharani

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com -Direktur Utama Pusat Pengelola Kompleks GBK, Rakhmadi Afif Kusumo mengaku kecewa dengan panitia pelaksana Berdendang Bergoyang.

Hal itu menyusul adanya kekisruhan yang terjadi saat festival musik Berdendang Bergoyang yang diselenggarakan di Istora Senayan beberapa waktu lau.

Pasalnya, sebanyak 27 orang dilarikan ke rumah sakit akibat pingsan karena kelebihan kapasitas.

Baca juga: Perkembangan Terkini Kasus Kekisruhan Berdendang Bergoyang

Penonton berdesakan di pintu masuk dan keluar area panggung yang tidak diatur dengan baik.

“Hari ini animo masyarakat sangat tinggi untuk datang ke festival musik. Spesifik soal Berdendang Bergoyang kami juga merasa sangat kecewa terhadap panitia pelaksana, EO (event organizer),” ujar Afif di kawasan Gelora Bung Karno (GBK) Jakarta Pusat, Selasa (8/11/2022).

Kata Afif, pihak GBK ke depannya berjanji akan lebih tegas ke depannya ke penyelenggara atau event organizer suatu acara.

Tak hanya lebih tegas, pihak pengelola juga akan lebih selektif untuk memilih acara mana yang boleh diselenggarakan di GBK.

Baca juga: Penanggung Jawab Berdendang Bergoyang Jadi Tersangka, Polisi: Dia yang Kendalikan Jumlah Penonton

“Kami juga meng-upgrade skill mereka untuk agar lebih baik lagi lebih tegas lagi kepada EO EO. Kami ke depan juga akan lebih selektif lebih evaluatif mana-mana saja yang bisa masuk di kawasan GBK,” ucap Afif.

“Karena kawasan ini menjadi daya tarik yang sangat-sangat besar menjadi market kami harus memberikan yang terbaik kepada masyarakat,” lanjut Afif.

Afif mengatakan, untuk menghindari kekisruhan pada festival musik terjadi maka ke depannya pihak pengelola GBK akan melakukan kembali pelatihan K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) kembali untuk seluruh pegawainya.

“Kami juga kedepannya men-training seluruh unit kami walaupun kami sudah memiliki K3 SOP K3,” kata Afif.

Afif berharap tidak ada lagi kejadian serupa seperti Berdendang Bergoyang.

“Management ke depannya tidak hanya di GBK Kami juga akan meminta para EO tersebut menunjukkan plan mengenai crowd management atau crowd safety-nya seperti apa. Kami harap tidak ada kejadian yang buruk lagi terjadi di Indonesia espescially di GBK,” tutur Afif.

Diketahui, festival musik Berdendang Bergoyang yang seharusnya digelar 3 hari menjadi hanya dua hari yakni Jumat (28/10/2022) dan Sabtu (29/10/2022).

Hal ini karena kelebihan kapasitas penonton sehingga banyak yang jatuh pingsan.

Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Pol Komarudin sebelumnya mengatakan, jumlah penonton Berdendang Bergoyang melebihi dari total izin keramaian yang diajukan panitia penyelenggara ke Polres Metro Jakarta Pusat.

Polres Metro Jakarta Pusat mencabut izin penyelenggaraan Berdendang Bergoyang Festival pada Sabtu (29/10/2022).

Kini polisi sudah menetapkan ada dua tersangka atas kasus kekisruhan Berdendang Bergoyang.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com